Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Repan (kanan kedua) tiba di kampung halamannya, Desa Kanekes (ANTARA/Sekdes Kanekes)
Repan (kanan kedua) tiba di kampung halamannya, Desa Kanekes (ANTARA/Sekdes Kanekes)

Intinya sih...

  • Tokoh adat Baduy Dalam menyambut Repan dengan ucapan terima kasih kepada semua yang membantu, termasuk warga, kepolisian, dan pemerintah Provinsi Banten.

  • Tokoh adat berharap pelaku begal segera ditangkap dan menyerahkan diri ke aparat kepolisian untuk proses hukum yang adil.

  • Polisi terus melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku pembegalan terhadap Repan di Jakarta, dengan upaya maksimal untuk menangkapnya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lebak, IDN Times - Warga Baduy Dalam, Repan (16), sudah kembali ke kampung halamannya dan disambut tokoh adat di pedalaman Suku Baduy pada Minggu, 16 November 2025. Sebelumnya, dia sempat menjadi korban begal di Jakarta.

"Kami bersyukur korban sudah sehat dan bisa pulang serta berkumpul bersama anggota keluarga," kata Sekretaris Desa Kanekes, Medi, seperti dikutip dari ANTARA.

Repan tiba di kampung halamannya, setelah berjalan kaki dari Jakarta selama tiga hari, sejak Jumat lalu, 14 November 2025.

1. Tokoh adat mengucapkan terima kasih untuk semua yang membantu Repan

Tokoh adat yang menerima kedatangan Repan, antara lain Jaro Tangtu Jaro Adat (Jaro Alis) dan Jaro Oom (Jaro Pemerintahan), orangtuanya dan masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar.

"Kami sebagai perwakilan desa tentu berterima kasih kepada warga yang menolongnya juga kepada kepolisian dan pemerintah Provinsi Banten," katanya.

Hal senada juga disampaikan Jaro Oom. Dia merasa bersyukur warganya yang menjadi korban kejahatan pembegalan di Jakarta kini sudah tiba di kampung halaman dengat sehat dan sembuh luka-luka akibat senjata tajam.

2. Tokoh adat berharap, pelaku segera ditangkap

Ilustrasi borgol, IDN Times/ istimewa

Meski demikian, Jaro Oom meminta agar pelaku begal itu menyerahkan diri ke aparat kepolisian setempat, karena masalahnya bila belum tertangkap maka tidak bisa segera beres urusannya.

"Kami mengecam pelaku kejahatan itu dan supremasi hukum harus ditegakkan," katanya menjelaskan.

Para tokoh adat Baduy pun kini berdoa agar pelaku kejahatan terhadap warganya segera ditangkap aparat kepolisian untuk diproses secara hukum.

3. Polisi kejar pelaku yang membegal Repan

Ilustrasi polisi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan untuk langkah awal penyelidikan telah dilakukan, termasuk pemeriksaan saksi dan penelusuran berbagai petunjuk di lokasi kejadian.

"Pelaku masih dalam pengejaran, dan polisi terus memburu pelaku dengan upaya maksimal. Petugas kepolisian bekerja keras untuk menyelidiki kasus tersebut," katanya.

Repan, seorang remaja Baduy yang berjualan madu keliling menjadi korban kejahatan pembegalan di kawasan Rawasari Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Akibat kejahatan pembegalan itu, kata dia, uang hasil berjualan Rp 3 juta dan 10 botol madu dirampas.

Selain itu juga pelaku yang diduga empat orang itu melukai Repan dengan sabetan senjata tajam berupa celurit di bagian tangan kiri.

Editorial Team