Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi sekolah (freepik.com/freepik)
Ilustrasi sekolah (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Siswa dari sekolah mahal lolos jalur afirmasi untuk warga miskin

  • Wali murid ngaku heran atas kejadian ini, menyesalkan sikap Walikota dan Wakil Walikota yang seolah diam

  • Dinas Pendidikan Kota Tangsel belum memberikan keterangan resmi terkait temuan ini

Tangerang Selatan, IDN Times - Proses seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP Negeri di Kota Tangerang Selatan telah rampung. Setelah proses itu berlangsung kini muncul kejanggalan dalam pelaksanaan seleksi, khususnya pada jalur afirmasi.

Jalur afirmasi yang seharusnya ditujukan bagi siswa dari keluarga kurang mampu atau penyandang disabilitas, namun hasil seleksi yang ditampilkan di laman resmi https://ppdb.tangerangselatankota.go.id/hasil-seleksi menunjukkan hal yang mencurigakan.

1. Ada siswa dari sekolah mahal yang lolos jalur afirmasi untuk warga miskin

ilustrasi orang miskin (pexels.com/Riya Kumari)

Dari penelusuran terhadap dua SMP Negeri favorit, yakni SMPN 11 dan SMPN 4 Tangsel, ditemukan sejumlah siswa yang lolos melalui jalur afirmasi berasal dari sekolah dasar swasta berbiaya tinggi.

Contohnya di SMP Negeri 11, dari total 136 siswa yang diterima melalui jalur afirmasi, terdapat nama-nama lulusan dari SD Islam Al Azhar BSD, SD Cikal Harapan 1, SD Al-Fath BSD, dan beberapa sekolah swasta ternama lainnya.

Hal serupa juga terlihat di SMP Negeri 4 Tangsel. Dari 137 pendaftar jalur afirmasi, 126 siswa dinyatakan lolos, dan di antaranya adalah lulusan dari SD Global Islamic School 2, SD Islam Al Syukro, SD Islam Al Azhar 15 Pamulang, serta beberapa sekolah swasta lain yang dikenal elite.

2. Wali murid mengaku heran atas kejadian ini

Ilustrasi PPDB (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Seorang wali murid dari kawasan Pamulang mengaku heran melihat daftar nama yang lolos tersebut.

“Kalau afirmasi itu kan untuk masyarakat tidak mampu. Tapi kok malah yang diterima banyak yang dari sekolah mahal? Aneh banget,” ungkapnya saat dimintai pendapat.

Hal yang senada juga diucapkan oleh warga Ciputat berinisial Y. Menurutnya, hal tersebut tidak hanya terjadi di sekolah yang dianggap favorit saja.

"Jangankan yang di sekolah yang favorit, di 23 aja ada yang dari sekolah elit, kaya saya gini ya bisa apa," ucapnya kesal.

Ia juga memprotes Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang seolah diam melihat masyarakat yang kesulitan untuk mengakses pendidikan.

"Ke mana bae itu wali kota sama wakilnya? Kalau emang peduli mah ya, bikin kebijakan yang sendiri kan bisa pakai diskresi tuh," kata dia.

3. Dinas Pendidikan Kota Tangsel belum dapat dimintai keterangan terkait hal ini

Ilustrasi sekolah (Unsplash.com/Markus Winkler)

Hingga kini pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel belum memberikan keterangan resmi terkait temuan ini. Konfirmasi masih diupayakan kepada Kepala Dinas, Deden Deni serta Kepala Bidang SMP.

Editorial Team