Ilustrasi pedagang sembako di pasar. (IDN Times/Holy Kartika)
Sementara, Manto, pedagang gorengan skala kecil di BSD, Serpong juga merasakan hal yang sama. Menurut dia, saat ini warung-warung kecil tidak lagi memiliki stok yang cukup ketika dia membutuhkan minyak goreng.
"Semakin langka, saya dapat itu di minimarket atau ke agen besar, itupun gak banyak stoknya," jelasnya.
Lilis, pedagang minyak goreng di Pasar Modern BSD, mengakui hanya menerima dua dus pasokan minyak goreng di toko tempatnya berjualan setiap pekan. Tidak perlu waktu berhari-hari, jatah dua dus berisi 24 liter kemasan minyak itu habis terjual dalam hitungan jam.
"Sejam juga habis, karena dari distributor hanya dijatah dua dus. Satu dus isi 12 kemasan satu liter dan 6 kemasan isi 2 liter," ucapnya.
Saat ini Lilis mengaku, sudah tidak memiliki stok minyak goreng untuk dijual kepada pembeli yang datang ke tokonya.
"Pelanggan-pelanggan saya pada jengkel, katanya saya gak mau sisihkan buat dia. Kita bingung stoknya sedikit, kalau kita tahan-tahan yang datang membeli dan butuh banyak," kata dia.