Sebanyak 14 keluarga di Gereja Santo Nikodemus Ciputat mengikuti Jalan Salib Keluarga (IDN Times/Yohanes Eko Wahyu Ardiyanto)
Dalam ibadah Jalan Salib Keluarga itu, panitia telah memilih 14 keluarga yang merupakan wakil dari masing-masing lingkungan. Sebelum memerankan visualisasi jalan salib, mereka wajib mengikuti pembelajaran iman agar bisa lebih menjiwai saat pelaksanaan ibadah.
Salah seorang umat yang berperan membawa kayu salib, Renny Yama, menilai bahwa beban salib di dunia ini belum seberapa berat jika dibanding saat Yesus memanggul salib ke Golgota.
“Saya dan suami merasa tersentuh dan merasakan bahwa Yesus rela mati di salib untuk menebus dosa kita manusia,” ujar Renny.
Sedangkan bagi Tristan Nugraha (10 tahun) ikut Jalan Salib Keluarga ini menjadi pengalaman pertamanya dalam mengimani sengsara Yesus yang mati di kayu salib.
“Senang dan gembira bisa ikut jalan salib, tapi saya takut salah saat berjalan dan membaca doa,” kata siswa kelas IV SD ini.