Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Tangerang, Dede Hardian mengungkapkan, ada poin dari kebijakan Kampus Merdeka itu menimbulkan pro dan kontra. Poin yang disoroti adalah mahasiswa yang harus menghabiskan dua sampai tiga semester untuk magang.
Dia khawatir, poin ini menjadi celah bagi pelaku industri untuk mengeksploitasi mahasiswa yang akan dijadikan tenaga kerja berupah murah.
"Karena memang tidak semua jurusan berorientasi pada perindustrian. Menurut saya, kita harus lebih mencermati bagaimana proses tersebut diberlakukan di dalam kampus, praktik eksploitasi terhadap mahasiswa dalam hal ini justru lebih khawatir diterapkan oleh pihak kampus dengan membuat kebijakan, memungut biaya yang tidak sedikit untuk mahasiswa yang akan melakukan magang," ungkapnya.