Serang, IDN Times – Kasus penamparan siswa yang diduga merokok oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, akhirnya berakhir damai. Kepala sekolah bernama Dini Fitri dan siswa berinisial I itu saling menyampaikan permintaan maaf.
Pertemuan keduanya difasilitasi langsung oleh Gubernur Banten, Andra Soni di ruang kerjanya di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Kota Serang, Rabu (15/10/2025).
“Intinya kita baik-baik saja, supaya kita bisa normal lagi interaksi antara murid dengan kepala sekolahnya,” kata Dini kepada wartawan usai pertemuan.
Kasus Penamparan Siswa yang Merokok di SMAN 1 Cimarga Berakhir Damai

Intinya sih...
Dini menegakkan disiplin tanpa niat kekerasan
Dini siap dinonaktifkan sebagai kepsek
Siswa I mengaku salah merokok di sekolah
1. Dini mengaku hanya berniat menegakkan disiplin
Dini menegaskan, tidak ada niat untuk melakukan kekerasan terhadap murid. Menurutnya, tindakan yang terjadi murni refleks karena dirinya sedang berupaya menegakkan disiplin di lingkungan sekolah.
“Tidak ada guru yang menganiaya muridnya. Kejadiannya spontan saja, reflek. Saya hanya konsisten dalam penegakan kedisiplinan, baik di dalam maupun luar kelas. Kalau ada penyimpangan, pasti saya tegur,” katanya.
2. Dini tak masalah dinonaktifkan sebagai kepsek
Terkait penonaktifannya dari jabatan kepala sekolah, Dini menyebut hal itu sebagai bentuk tanggung jawab dan siap menjalaninya. Sebab, setelah ada keputusan itu anak-anak yang sempat mogok sudah kembali bersekolah.
“Penonaktifan tidak masalah, karena bukan pemberhentian. Efeknya juga positif, alhamdulillah. Ini sifatnya sementara,” katanya.
3. Siswa I mengaku salah karena merokok di sekolah
Sementara itu, siswa I yang sempat terlibat dalam insiden tersebut, mengaku lega setelah bertemu langsung dengan kepala sekolahnya. Ia juga menyampaikan permintaan maaf atas kesalahannya merokok di lingkungan sekolah.
“Saya juga senang bisa diundang buat saling memaafkan. Ini untuk introspeksi diri. Saya juga salah karena merokok di sekolah, dan Bu Dini juga ada ucapan yang saya sempat tidak senang, tapi sekarang sudah saya maafkan,” kata siswa I.