Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dok. IDN Times/Hikmat
Dok. IDN Times/Hikmat

Intinya sih...

  • Komite dan Kepala SDN Ciater 2 Tangsel mengakui pungutan dana komite untuk program perbaikan jalan di area sekolah.
  • Dana komite yang digunakan mencapai Rp2.200.000 hasil sumbangan wali murid, namun Kepala Sekolah menghentikan penggunaannya.
  • Kepala Sekolah menjamin akan mengembalikan uang di Bendahara Komite kepada para orangtua dan tidak akan mengeluarkan anak-anak yang mengeluhkan soal pungutan tersebut.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tangerang Selatan, IDN Times - Komite dan Kepala SDN Ciater 2 Tangsel mengakui ada pungutan dana komite. Bahkan, dana komite itu digunakan untuk program perbaikan jalan di area sekolah.

Hal itu diakui dalam forum pertemuan antara Kepala SDN Ciater 2, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Sejumlah guru, komite, sejumlah orangtua, dan Babinsa, Jumat (7/3/2025).

Kepala SDN Ciater 2 Tangsel, Titin Suhartini mengungkap, dana komite itu tersebut merupakan tanggung jawab dari pengurus komite.

"Kalau keluhan, dari sumbangan komite itu karena komite selalu (mengambil) keputusan, tanpa seizin saya. Jadi saya tahunya dari guru-guru, katanya mau perbaiki kamar mandi. Setelah tahu, saya stop, jangan," kata Titin. 

Titin menuturkan, pihaknya juga akan akan mengembalikan seluruh uang yang ada di Bendahara Komite ke para orangtua. "Dan uang yang ada di bendahara komite akan segera dikembalikan. Sekolah tidak mengelola uang komite dan sumbangan apapun," kata dia.

Sebelumnya, sejumlah orangtua siswa mengeluhkan pungutan dari Komite SDN Ciater 2 Tangsel. Uang yang dipungut dari orangtua beragam dan salah satunya digunakan untuk memperbaiki jalan di depan sekolah.

1. Komite akui pakai dana 'iuran komite' untuk perbaiki jalan

Ilustrasi uang (Pixabay)

Sementara itu, Ketua Komite SDN Ciater 2 Tangsel, Anita mengatakan, dana komite yang digunakan untuk perbaikan jalan itu mencapai Rp2.200.000.

"Dana yang kami keluarkan bukan dari dana pungli minta ke anak satu per satu. Tapi dana tersebut sudah ada dari sumbangan seluruh wali murid SDN Ciater 2. Nominalnya Rp2,2 juta itu hasil seluruh warga Ciater. Dana yang dipakai dari uang komite," kata dia.

Salah satu anggota Komite SDN Ciater 2 yang tidak mau menyebutkan nama  menceritakan, awal mula dana komite itu digunakan untuk memperbaiki jalan di area sekolah. Menurutnya, hal itu dilakukan lantaran adanya kekhawatiran orangtua terhadap anak-anaknya setelah ada kecelakaan di depan sekolah akibat jalan yang rusak tersebut.

Kondisi jalan itu, menurut anggota komite itu, berbahaya untuk anak-anak didik. Komite sekolah kemudian menilai, jangan lagi ada anak-anak yang terjatuh di jalan rusak itu dan kemudian menjadi tanggung jawab bersama lingkungan sekolah.

"Makanya muncullah bagaimana pengecoran ini terjadi karena untuk kenyamanan aktivitas anak-anak yang memang jalan utama yang dilalui kendaraan jemputan," kata Anggota Komite SDN Ciater 2 Tangsel yang enggan menyebutkan namanya itu.

2. Kepsek SDN 2 Ciater menjamin tidak akan mengeluarkan siswa yang walinya mengeluhkan dana komite

Dok. IDN Times/Hikmat

Kepala SDN Ciater 2 Tangsel, Titin Suhartini  menambahkan, dia sudah memanggil orangtua siswa dan mengklarifikasi bahwa pungutan dana komite itu tidak dilanjutkan lagi.

Titin juga menjamin tak akan mengeluarkan anak-anak dari wali murid yang mengeluhkan soal adanya dana komite serta penggunannya dan juga tunjangan hari raya atau THR bagi wali kelas, sekuriti, dan OB dari uang kas itu.

"Tidak akan mengeluarkan anak-anak tersebut dan tetap sekolah di sini. Walaupun ada gurunya yang kurang bijak nanti saya yang akan menanganinya, saya panggil guru tersebut," kata dia.

Editorial Team