Bangun BIS, Pemprov Banten Masih Ngutang Rp678 Miliar

Sebagian besar hasil utang untuk biaya pembangunan stadion

Serang, IDN Times - Di balik kemegahan Stadion Internasional Banten atau yang dikenal dengan Banten International Stadium (BIS), rupanya masih tersisa beban utang bagi Pemerintah Provinsi Banten hingga saat ini.

Meski pembangunan BIS sudah rampung dan telah diresmikan pada 9 Mei 2022 silam, Pemprov Banten harus mencicil utang ke PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) hingga 2028 ke depan.

Diketahui total utang Pemprov Banten ke PT SMI pada tahun 2020 adalah sebesar Rp851.771.808.150. Sebagian besar utang itu dialokasikan untuk pembiayaan pembangunan stadion bertaraf internasional pertama di Banten tersebut.

Baca Juga: Dibuka Umum, 10 Potret Megah Banten International Stadium

1. Sisa utang Pemprov masih Rp678 miliar lebih

Bangun BIS, Pemprov Banten Masih Ngutang Rp678 MiliarIlustrasi Anggaran. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Banten Rina Dewiyanti mengatakan, hingga saat ini Pemprov Banten masih membelanjakan APBD Provinsi Banten untuk cicilan utang ke PT SMI.

Pihaknya tetap berkomitmen untuk melunasi pinjaman ke PT SMI atas kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah sebelumnya dimasa kepemimpinan Wahidin Halim dan Andika Hazrumy.

Diketahui total utang Pemprov Banten sebesar Rp851.771.808.150. Pada tahun 2021 Pemprov Banten membayar Rp8.952.706.787. Lalu pada 2022 membayar Rp34.624.433.259. Dan pada tahun 2023 membayar Rp138.497.733.036. Sehingga sisa utang sebesar Rp678.649.641.846

"Jadi pola pembayaran pinjaman kita kepada PT SMI ini sudah terjadwal kita tiap bulan bayar," kata Rina, Rabu (11/10/2023).

2. Utang Pemprov ke PT SMI ditargetkan lunas pada 2028

Bangun BIS, Pemprov Banten Masih Ngutang Rp678 MiliarIlustrasi Anggaran. (IDN Times/Aditya Pratama)

Rina menjelaskan, pembayaran pokok pinjaman kepada PT SMI telah dimulai sejak 2021. Pembayaran pokok pinjaman kepada PT SMI kemudian dilanjutkan pada tahun 2022 hingga 2023 ini dengan nominal pembayaran yang berbeda. Pada tahun 2023 ini, cicilan pembayaran pokok pinjaman dianggarkan pada APBD murni.

Rina menegaskan, tidak pernah satu kali pun proses pembayaran itu tertunda. Untuk pembayaran, pada 2021 Pemprov Banten sudah mulai menyetor utang pokok ke PT SMI sebesar Rp8.952.706.787. Cicilan kedua pada 2022 juga sudah dibayarkan sebesar Rp34.624.433.259.

Terkait pembayaran utang pokok ke PT SMI kembali dianggarkan pada tahun 2023 sebesar Rp138.497.733.036. Pembayaran utang dengan nilai yang sama akan terus berlanjut di tahun 2024, 2025, 2026, dan 2027. Pinjaman seluruhnya ditargetkan sudah akan lunas atau terbayarkan pada tahun 2028.

"Kalau pinjaman karena itu sudah jadi belanja wajib dan mengikat yang kita penuhi di APBD murni," katanya.

3. BIS belum digunakan untuk event resmi nasional maupun internasional

Bangun BIS, Pemprov Banten Masih Ngutang Rp678 MiliarDok. Istimewa/IDN Times

Meski pembangunan stadion megah menelan anggaran yang cukup fantastis hampir Rp1 triliun, bahkan mewarisi utang, BIS belum dipakai dalam event resmi nasional maupun internasional. Bahkan, tak sedikit pun dilirik sebagai kandidat venue Piala Dunia U-17 2023.

Hingga saat ini Pemprov Banten masih mencari pihak ketiga yang akan mengelola stadion kebanggaan warga Banten tersebut.

Baca Juga: HUT Ke-23 Banten, Ini Pencapaian Positif Pemprov Banten

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya