Bertugas Saat Hari Raya, Nakes COVID-19: Baju Lebaran Kami Hazmat

Nakes was-was, kasus COVID-19 melonjak usai lebaran

Serang, IDN Times - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, banyak orang-orang berbondong memadati pusat perbelanjaan untuk membeli baju lebaran. Hal ini berbeda jauh dengan para tenaga medis yang menjadi garda terdepan COVID-19. 

Tahun ini merupakan lebaran kedua yang terlaksana di tengah pandemik. Tugas tenaga medis kian berat mengingat lonjakan kasus biasa terjadi usai liburan panjang. 

Bahkan, di saat libur hari raya pun, sejumlah tenaga medis masih harus bertugas, termasuk menyelamatkan nyawa para pasien yang terkena COVID-19. 

Apakah kasus COVID-19 akan kembali melonjak? Bagaimana tenaga medis memaknai lebaran kedua saat pandemik ini? 

Baca Juga: Klaster Munggahan di Tangerang Jadi 108 Orang!

1. Baju lebaran nakes adalah hazmat

Bertugas Saat Hari Raya, Nakes COVID-19: Baju Lebaran Kami HazmatPara Nakes penanganan COVID-19 di RSUD Pirngadi Medan berunjuk rasa menuntut pembayaran insentif yang tertunggak selama 8 bulan. (Istimewa)

Sudah dua kali lebaran, sejumlah tenaga medis harus tetap merawat pasien corona di rumah sakit tidak, bahkan tidak terpikirkan oleh mereka untuk membeli baju baru.

"Sedihnya, kita gak mikirin beli baju lebaran karena kita jaga (merawat pasien corona). Baju lebarannya hazmat aja gitu," kata Ina (nama samaran), salah satu perawat pasien COVID-19 di RSUD Banten, Sabtu (8/5/2021).

2. Nakes khawatir pasien COVID-19 membeludak setelah liburan lebaran selesai

Bertugas Saat Hari Raya, Nakes COVID-19: Baju Lebaran Kami HazmatIlustrasi (ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS)

Ina mengaku khawatir dan was-was pasien COVID-19 akan kembali membludak pasca lebaran. Utamanya, setelah dia melihat pemberitaan bahwa pusat perbelanjaan mulai ramai diserbu warga untuk membeli baju lebaran dengan tidak menerapkan protokol kesehatan.

Apalagi, kata dia, tidak bisa membayangkan kerumunan pada saat libur lebaran di tempat wisata. Dia berharap, meski sedang berwisata, semua masyarakat harus tetap mematuhi prokes, sebab para nakes sudah mulai kewalahan dan kelelahan di tengah-tengah ketersediaan alat pelindung diri (APD) mulai minim.

"Deg-degan sih. Banyak lagi apa enggak ini pasien? Mleihat masyarakat antusias banget mau lebaran. Jaga-jaga jangan sampai banyak korban lagi," katanya.

Baca Juga: Wahidin Larang Warga Jabodetabek Mudik dan Wisata ke Banten  

3. Sudah dua kali lebaran tidak bertemu dengan keluarga

Bertugas Saat Hari Raya, Nakes COVID-19: Baju Lebaran Kami HazmatIlustrasi pemakaman pasien positif COVID-19. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Sebagai tenaga kesehatan yang sedang berjibaku dengan COVID-19, dia mengaku senang dengan kebijakan pemerintah peniadaan mudik lebaran tahun ini. Meski didalam hati para nakes merasa sedih kembali tidak bisa bersilaturahmi dengan keluarga. Bahkan, mereka harus tetap bertugas merawat pasien COVID-19.

"Yang mau mudik tahan dulu karena banyak lansia yang kena (corona) kembali seperti awal (pandemik). Mudah-mudahan ada larangan mudik, gak banyak pasiennya," katanya.

Baca Juga: Larangan Mudik, 40 Kendaraan Travel Gelap Diamankan di Banten

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya