BPS: Nilai Ekspor Banten 2023 Turun Tajam Hingga 16 Persen 

Hal ini bisa jadi ancaman industri di Banten

Serang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten mencatat, ekspor dan impor Provinsi Banten mengalami penurunan pada periode Januari - Agustus 2023 dibandingkan dengan tahun lalu diperiode yang sama.

Hal itu bisa menjadi ancaman bagi industri untuk mencari solusi guna meningkatkan ekspor dan impor.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Membangun MRT di Provinsi Banten 

1. Penurunan ekspor Banten mencapai 16 persen

BPS: Nilai Ekspor Banten 2023 Turun Tajam Hingga 16 Persen ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Banten, Bambang Widjonarko mengatakan, ekspor Banten pada Agustus 2023 mencapai $1,07 miliar atau naik 4,91 persen dari Juli 2023 dan turun 3,95 persen dari bulan Agustus 2022.

Namun ekspor kumulatif Banten bulan Januari – Agustus 2023 mencapai $8,13 miIiar atau turun 16,05 persen dari kumulatif Januari – Agustus 2022. Pada periode yang sama tahun lalu, ekspor Banten mencapai $9,68 miliar.

"Jadi penurunannya cukup tajam, yaitu 16,05 persen," kata Bambang, Rabu (4/10/2023).

2. Kondisi ini menjadi ancaman dan tantangan industri Banten mencari pasar baru

BPS: Nilai Ekspor Banten 2023 Turun Tajam Hingga 16 Persen Ilustrasi industri. (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurutnya, kondisi tersebut menjadi ancaman dan tantangan bagi industri di Banten untuk bisa lebih pintar dalam mencari pasar baru. Seperti membuka pasar di negara yang biasa dipasok.

"Ini jadi warning, maka industriawan di Banten ini harus membuka tidak hanya negara yang biasa memang kita pasok, tetapi negara lain yang bisa memperluas spektrum penjualan," katanya.

3. Tujuan ekspor komoditi Banten terbesar ke Tiongkok

BPS: Nilai Ekspor Banten 2023 Turun Tajam Hingga 16 Persen ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, berdasarkan urutan negara tujuan ekspor, Tiongkok menduduki peringkat pertama, yang kemudian disusul Amerika Serikat, India, Jepang, dan Filipina.

Namun kedua negara yakni Tiongkok dan Amerika Serikat mendapati nilai ekspor yang cukup besar dibandingkan dengan negara lainnya. Ekspor dari Banten sebesar 97,82 persen dari industri dan pertanian hanya 0,8 persen.

"Kita lihat ekspor kita, kalau lihat 5 besar, ya itu-itu saja: Tiongkok Amerika India Jepang, paling berganti negara hanya selisihnya tipis. Dan dua negara leadingnya terlalu jauh, bahkan jauh dua kali lipat dibandingkan negara peringkat ketiganya," terangnya.

Hal ini juga harus diperhatikan, sebab bila kedua negara tersebut dalam situasi yang tidak baik, maka akan sangat berdampak pada ekspor Banten. "Misalkan ada hubungan memanas akan berdampak pada perdagangan kita. Kalau jualan ke negara yang lebih banyak, resikonya bisa diminimalkan," tuturnya.

Tak hanya itu, kata Bambang, ekspor Banten juga memiliki tantangan dalam negeri, dimana para pengusaha mencari alternatif lain untuk merelokasi upah buruh. Terlebih diluar Banten ada yang menawarkan lebih murah.

"Ini jadi tantangan bagi, para eksportir di Banten, walaupun secara nasional tidak berdampak hanya pindah saja, yang tadinya di produksi di Banten pindah ke lain, tapi berdampak pada ekspor kita," katanya.

Baca Juga: Pj Gubernur Banten: Bank Banten Segera Pisah dengan BGD

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya