Cerita Mahasiswa Berbagi Ilmu dengan Anak-anak di Pelosok Lebak

Anak-anak tetap belajar dengan segala keterbatasan

Lebak, IDN Times - Dampak pandemik COVID-19 dirasakan hampir setiap orang. Tak terkecuali anak-anak yang tinggal di pelosok Kabupaten Lebak, Banten yang kesulitan mengakses belajar secara daring karena keterbatasan jaringan internet.

Sosok Yuli Yuliawati menjadi figur penting bagi anak-anak SD di Kampung Cicalung, Desa Mekarjaya, Kecamatan Panggarangan Kabupaten Lebak, Banten untuk tetap belajar selama masa pandemik corona.

Di tengah keterbatasan akses internet dan fasilitas untuk pembelajaran belajar online tidak menyulutkan semangat mahasiswa Universitas Serang Raya (Unsera) itu untuk membantu anak-anak di kampung halamannya untuk tetap belajar.

1. Melakukan pendampingan belajar jarak jauh bagi anak-anak usia dini

Cerita Mahasiswa Berbagi Ilmu dengan Anak-anak di Pelosok LebakDok. Istimewa/Yuli

Dia bersama pemuda di desanya membentuk kegiatan kelompok belajar bagi anak-anak SD. Mereka setiap hari melakukan pendampingan belajar para siswa yang kesulitan untuk belajar selama masa pandemik karena di wilayahnya tersebut berada di luar jaringan.

Tak hanya itu mayoritas warga di sana berprofesi sebagai petani dan tidak mampu membeli gadget untuk sarana belajar anaknya.

Kondisi itu yang mendorong Yuli bersama rekannya untuk menggagas kelompok belajar anak usia dini. Karena nasib anak yang tinggal pelosok tidak seberuntung anak-anak yang tinggal di perkotaan.

"Jangan sampai mimpi mereka dan semangat mereka terpatahkan dengan kondisi pendidikan yang cukup miris di masa COVID-19 ini," kata Yuli, Kamis (22/10/2020).

2. Medan jalan sulit menuju lokasi belajar tidak menjadi hambatan

Cerita Mahasiswa Berbagi Ilmu dengan Anak-anak di Pelosok LebakDok. Istimewa/Yuli

Perjuangan Yuli dan rekannya untuk membantu pendidikan anak di kampung halamannya terbilang tidak mudah. Lokasi dari rumahnya di Kampung Ciajen menuju Kampung Cicalung berjarak tiga kilometer perjalanan. Namun, Kondisi badan jalan masih tanah merah dan hanya mampu ditempuh oleh roda dua.

Akses jalan itu kian sulit untuk dilalui ketika hujan turun. Tanah menjadi becek dan penuh genangan. "Jalan setapak dan kondisinya tanah merah itu yang sulit bagi kami jika ingin melakukan kegiatan," tuturnya.

Baca Juga: Sulitnya Pembelajaran Siswa di Pelosok Banten Saat Pandemik COVID-19 

3. Menggunakan kebun dan gubuk warga untuk tempat belajar

Cerita Mahasiswa Berbagi Ilmu dengan Anak-anak di Pelosok LebakDok. Istimewa/Yuli

Mereka menggelar tikar di perkebunan warga untuk belajar bersama. Disela-sela pembelajaran pelajaran-pelajaran sekolah, mereka pun memberikan edukasi budaya literasi kepada anak-anak tersebut.

"Lebih kepada mengajak anak-anak untuk membaca buku dan rajin belajar dan kita juga pernah melakukan pendampingan belajar dengan menggunakan media badut supaya mereka tidak jenuh,"katanya.

Baca Juga: 7 Potret Haru Anak-anak di Pelosok Negeri Belajar Saat Pandemik

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya