Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Wilayah di Banten Banjir dan Longsor

Pemprov Banten terjunkan petugas dan alat evakuasi

Serang, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten mencatat ada sejumlah titik di wilayahnya dilanda banjir hingga longsor. Hal ini disebabkan tingginya curah hujan yang terjadi sepanjang awal tahun.

Sejumlah titik bencana hidrometeoologi itu terjadi di wilayah Banten bagian selatan, yakni Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.

Baca Juga: Puluhan Rumah Warga Lebak Terdampak Bencana Pergerakan Tanah

1. Data titik bencana alam di Lebak

Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Wilayah di Banten Banjir dan LongsorDok. Istimewa/Pemprov Banten

Berdasarkan data dari BPBD Banten, untuk di Kabupaten Lebak, terdapat beberapa titik yang terkena bencana alam. 

Bencana longsor melanda di Kampung Palendeng, Desa Sindangwangi, Kecamatan Muncang. Kemudian di Cibeunyer Hilir, Desa Parakan Beusi, Kecamatan Bojongmanik dan di Desa Parahiang, Kecamatan Leuwidamar.

Selanjutnya untuk bencana banjir di Kabupaten Lebak terjadi di Desa Kesik, Desa Cidahu, dan Desa Ciruji, Kecamatan Banjarsari. Desa Gunung Anten, Desa Girimukti, Desa Inten Jaya, dan Desa Jayasari, Kecamatan Cimarga dan Desa Kalanganyar, Kecamatan Kalanganyar.

Selain itu ada juga bencana pergeseran tanah di Kampung Pajagan Desa Cimayang, Kecamatan Bojongmanik dan di Desa Kujangsari, Kecamatan Cileles, serta pohon tumbang di Desa Cimarga, Kecamatan Cimarga dan di blok curahem ruas jalan Rangkasbitung-Malingping, Kecamatan Gunung Kencana.

2. Titik bencana alam di Pandeglang

Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Wilayah di Banten Banjir dan LongsorIlustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Sedangkan untuk di Kabupaten Pandeglang, berdasarkan laporan sementara BPBD terjadi bencana longsor di dua Kecamatan, Kecamatan Sindangresmi yang meliputi Desa Ciodeng dan Desa Pasirtenjo serta di Desa Cimanggu, Kecamatan Cimanggu.

"Lalu satu unit rumah roboh yang diakibatkan dari hujan lebat di Kampung Rancawalang, Desa Manglid, Kecamatan Cibitung," kata Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana, Kamis (5/1/2023).

Banjir akibat hujan deras di Kampung Sukamaju, Kampung Renghas, Kampung Karet, Kampung Jalupang Desa Citeureup dan kampung Sawah, Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, ketinggian air sekitar 50 sampai 80 cm.

Selain itu banjir juga meredam sejumlah rumah di Desa Karyasari Kecamatan Sukaresmi. Kampung Cibintarok, Desa Pangkalan Kecamatan Sobang, kemudian di Desa Tarumanegara Kecamatan Cigeulis.

Selanjutnya, di Kampung Cimoyan, Desa Ciherang yang diakibatkan intensitas hujan yang tinggi sehingga air sungai meluap ke pemukiman, dan di Kampung Cilamis, Desa Sukasaba yang diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi sehingga air sungai meluap

BPBD Banten, kata Nana,  masih memverifikasi data terhadap data kerusakan dan jumlah korban akibat bencana tersebut. “Saat ini kami masih melakukan asesmen," katanya.

2. BPBD telah menerjunkan tim dan alat evakuasi

Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Wilayah di Banten Banjir dan LongsorDok. BPBD Lebak

Nana menyampaikan, saat ini BPBD Banten telah menerjunkan tim sebanyak 12 orang dengan sejumlah peralatan evakuasi seperti perahu karet dan yang lainnya.

Selain itu, tim dari PUPR Banten juga telah diterjunkan beserta alat berat untuk membuka akses jalan pada titik terjadinya bencana tanah longsor dan pergerakan tanah.

“Kita juga berkolaborasi dengan personel BPBD Kabupaten Lebak, Pandeglang, relawan kebencanaan termasuk juga TNI dan Polri. Kita sudah buka Posko di sana,” ujar Nana.

Baca Juga: Diguyur Hujan Intensitas Tinggi, Akses ke Desa Adat Baduy Ambles

3 Sejumlah titik jalan amblas mulai diperbaiki

Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Wilayah di Banten Banjir dan LongsorDok. Istimewa/PemprovBanten

Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten Arlan Marzan mengatakan, ada empat titik jalan amblas di Jalan Picung-Munjul Pandeglang. Pihaknya telah mengerahkan tim cepat tanggap dan sejumlah alat berat.

"Progres penanganannya satu titik yang kerusakan paling berat sudah kita ratakan dan arus lalulintas sudah normal. Sedangkan tiga titik lagi baru satu badan jalan yang bisa lalui kendaraan," katanya.

Saat ini, sebanyak 40 personel dan 6 alat berat masih bekerja untuk menyelesaikan jalan amblas dan tanah longsor di sejumlah titik.

"Agar akses jalan yang terputus segera kembali normal," katanya.

Baca Juga: Mengenal Lebak Parahiang, Pernah Jadi Ibu Kota Lebak

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya