Jokowi Heran Harga di Pasar Cilegon Lebih Mahal dari Boyolali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cilegon, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengecek aktivitas perdagangan dan harga komoditas di Pasar Kelapa, Kelurahan Bendungan, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, Selasa (11/4/2024). Usai berkeliling, Jokowi menyebut harga kebutuhan pokok di sana lebih mahal dibanding di Boyolali, Jawa Tengah.
"Harga-harga (kebutuhan pokok), saya gak tahu yah kemarin di Boyolali (Jeteng) hampir semua bahan pokok ini turun. Semuanya baik bawang putih, bawang merah, beras kemudian telur turun," kata Jokowi di Cilegon, Selasa (11/4/2023).
Baca Juga: Tempat Camping di Cilegon Buat Kamu yang Masih Ingin Liburan
1. Jokowi menyoroti harga-harga komoditas ini
Namun berbanding terbalik saat ia meninjau harga komoditas di Pasar Kelapa, Kota Cilegon. Sejumlah bahan pokok yang ia tinjau disana harganya jauh lebih mahal dibanding di Boyolali, Jateng.
"Telur harga masih baik di Rp27 ribu, tapi untuk bawang merah yang kemarin di Boyolali Rp26 ribu, di sini Rp35 ribu, kemudian bawang putih juga Rp40 ribu," katanya.
2. Distribusi bahan pokok juga menjadi perhatian Jokowi
Kendati demikian, Jokowi memaklumi hal tersebut karena harga di setiap daerah berbeda-beda. Namun, Presiden Jokowi menyoroti buruknya distribusi bahan kebutuhan pokok. Buruknya distribusi ini, lanjut Jokowi, membuat harga bahan pokok melonjak saat dijual ke masyarakat.
"Jadi memang tiap daerah-daerah berbeda tetapi ini menunjukan bahwa distribusinya masih belum baik," katanya.
Dia menuturkan, mahalnya bahan pokok yang terjadi bukan karena stok yang terbatas, melainkan buruknya rantai distribusi ke pasar. "Untuk stok gak ada masalah, yang paling penting kita kan ingin menjaga agar harga itu ada kestabilan atau turun yang kita harapkan," katanya.
3. Presiden minta pemda di Banten mengambil langkah menyelesaikan masalah distribusi bahan pokok ini
Oleh karena itu, dia meminta Pemerintah Daerah di Banten untuk segera menyikapi hal tersebut. Termasuk, melakukan intervensi pendistribusian bahan pokok dari hulu sampai ke hilir.
"Pemerintah (daerah) tahu lah apa yang harus dilakukan. Mau menjaga implasi harus diintervensi seperti apa tahu semua," katanya.
Baca Juga: Puncak Arus Mudik di Pelabuhan Merak Diprediksi 20-21 April 2023