Kelompok Warga di Cilegon Sulap Sampah Plastik Jadi BBM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cilegon, IDN Times - Sampah plastik menjadi masalah serius bagi lingkungan di masyarakat. Guna menangani hal tersebut, sekelompok masyarakat di Kota Cilegon yang menamakan diri Sehati Maju Bersama mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM).
Mereka mendirikan Industri Pengelolaan Sampah Terpadu (IPST) di lingkungan Serdag, Kelurahan Kotabumi, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon bekerjasama dengan perusahaan swasta di wilayah tersebut PT Chandra Asri.
Baca Juga: Daftar Industri Kreatif yang Ada di Cilegon
1. Bermula dari keresahan akan ancaman sampah plastik
Ketua kelompok Sehati Maju Bersama Murad M Yasin Ketua KSM mengatakan, kegiatan tersebut bermula dari keresahan warga atas ancaman pencemaran lingkungan mulai dari polusi udara hingga pencemaran laut diakibatkan oleh sampah plastik.
"Sampah plastik ini menjadi masalah lingkungan karena kalau dibuang tidak bisa terurai," kata Murad kepada wartawan, Kamis (30/6/2022).
2. Seminggu, mereka bisa produksi 160 liter BBM
Pengelolaan sampah secara mandiri ini sudah berjalan sejak 2018. Dalam satu minggu mereka bisa memproduksi sekitar 160 liter tiga jenis bahan bakar minyak (BBM), solar, minyak tanah dan bensin dari mesin pengolah.
"Sekali pembakaran 120 kilogram sampah menjadi 80 liter BBM. Kita produksi seminggu dua kali," katanya.
3. Sampah berasal dari limbah rumah tangga dan pesisir Pantai Anyer
Murad menyampaikan, bahan baku sampah plastik yang dipasok ke IPST tersebut berasal dari sampah rumah tangga dan sejumlah perkantoran. Kini sudah sekitar 300 kepala keluarga warga sekitar menjadi pemilah sampah plastik yang telah dibina.
"Keuntungannya buat warga ya kan. Dimana-mana buang sampah bayar. (Buang sampah) di kita, (gak bayar)," katanya.
Selain itu, mereka pun menggandeng masyarakat dan nelayan di pesisir Pantai Anyer, Kabupaten Serang untuk memilah sampah rumah tangga dan juga mengangkut sampah plastik yang mereka temukan saat melaut.
4. BBM dibagikan ke nelayan untuk bahan bakar melaut
Lebih lanjut Murad menjelaskan, BBM yang dihasilkan IPST itu tidak dijual, melainkan dibagikan secara sukarela ke pelaku UMKM di Kota Cilegon dan para nelayan untuk bahan bakar kapal melaut.
"Diberikan ke nelayan karena kontribusi terhadap lingkungan pesisir jadi sampah plastik. Dari sana dikatakan barter solar untuk mesin kapal," katanya.
Baca Juga: 7 Tempat Camping di Cilegon Buat Kamu yang Ingin Liburan