Sawah yang Gagal Panen di Banten Terus Meluas, Kini Capai 514 Ha 

Banten diperkirakan kehilangan 2,5 juta ton padi

Serang, IDN Times - Sawah yang mengalami gagal panen akibat kekeringan saat kemarau panjang di Provinsi Banten terus meluas. Dinas Pertanian Provinsi Banten mencatat persawahan yang mengalami fuso mencapai 514 hektare (ha).

"(Sawah) yang terkena kekeringan 4.722 ha, yang fuso 514 ha, yang kategori berat 887 ha, sedang 1632 ha dan ringan 1789 ha," kata Agus Tauchid, Selasa (26/9/2023).

Baca Juga: Darurat Kekeringan, 419 Desa di Banten Krisis Air Bersih 

1. Daerah terbanyak sawah gagal panen di Kabupaten Serang

Sawah yang Gagal Panen di Banten Terus Meluas, Kini Capai 514 Ha Ilustrasi lahan sawah mengalami kekeringan. (ANTARA FOTO/Jojon)

Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pertanian Banten sawah yang mengalami gagal panen tersebar di Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak.

"Terparah masih di Kabupaten Serang mencapai 1266 ha kekeringan, fusonya mencapai 348 ha. Paling sedikit Lebak 457 ha kekeringan, yang fuso 3 ha," katanya.

2. Banten diperkirakan kehilangan 2,5 juta ton padi setelah 514 ha mengalami fuso

Sawah yang Gagal Panen di Banten Terus Meluas, Kini Capai 514 Ha Ilustrasi kekeringan (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Disampaikan Agus, berdasarkan data padi yang mengalami gagal panen dinilai masih kecil sebesar 0,1 persen dibanding luas lahan angka tanam padi di Banten seluas 465 ribu ha. Namun, jika dilihat dari nilai kerugian lumayan besar.

Untuk petani terdampak gagal panen bakal dapat bantuan dari Pemprov Banten berupa bantuan benih per ha sebanyak 26 kilogram benih

"Kerugian material sekitar 2.570.000 ton padi hilang dari jumlah 514 ha sawah yang gagal panen," katanya.

3. Stok ketahanan pangan di Banten diklaim aman

Sawah yang Gagal Panen di Banten Terus Meluas, Kini Capai 514 Ha Ilustrasi lahan sawah kekeringan (ANTARA Foto/Jojon)

Kendati jutaan ton padi hilang akibat fenomena El Nino, Agus mengklaim bahwa ketahanan pangan di Provinsi Banten masih aman. Terbukti, meski harga beras mengalami kenaikan di pasaran namun komoditasnya masih ada tidak mengalami kesulitan didapatkan.

"Kalau dari angka produksi masih cukup. Coba kita lihat sekarang, harga naik tapi barang ada. Yang berbahaya harga naik barang gak ada itu celaka," katanya.

Baca Juga: Kesulitan Air Bersih, Tangsel Bakal Dapat Pasokan dari Tangerang

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya