KKP Pastikan Seluruh Pagar Laut Dibongkar

- Menteri KKP pastikan pencabutan seluruh pagar laut di Kabupaten Tangerang.
- Dana pembongkaran hasil gotong royong dari berbagai pihak, proses memakan waktu 10-15 hari.
- Pembongkaran dilakukan dengan menarik pagar bambu menggunakan tali yang ditambatkan di kapal.
Tangerang, IDN Times - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono memastikan seluruh pagar laut akan dibongkar. Diketahui, pagar laut tersebut memiliki panjang 30,16 kilometer melintasi 5 Kecamatan di Kabupaten Tangerang.
"Jangan khawatir, kami bereskan semua supaya masyarakat bisa tenang," kata Sakti di Tanjung Pasir, Rabu (22/1/2025).
KKP mencabut pagar laut itu setelah sebelumnya menyegel karena tidak berizin, dan tidak sesuai Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) serta berada di dalam Zona Perikanan Tangkap dan Zona Pengelolaan Energi yang menimbulkan kerugian bagi nelayan dan kerusakan ekosistem pesisir.
1. Dana pencabutan pagar laut itu hasil gotong royong

Sakti mengungkapkan, dalam mencabut pagar laut tersebut, dana yang digunakan merupakan hasil gotong royong semua pihak, mulai dari KKP, TNI Angkatan Laut, Bakamla, Polairud, hingga nelayan. Meski begitu, Sakti memastikan pembongkaran pagar laut akan terus dilanjutkan.
"ini masih gotong-royong ya kalau dananya. Saya terus terang saja khawatir ditanya itu juga sebenarnya, tapi itu gotong-royong semua," jelasnya.
2. Dirjen PSDKP sebut pagar laut dibongkar selama 10-15 hari

Sementara itu, Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono mengatakan, proses pembongkaran pagar laut tersebut bisa memakan waktu 10-15 hari. Pasalnya, pagar laut terbentang cukup panjang yakni 30,16 kilometer.
"Kami mengedepankan keselamatan personel dan keamanan aset dengan mempertimbangkan kondisi cuaca, harapannya seluruh pagar laut selesai dibongkar dalam waktu 10 sampai 15 hari," jelasnya.
3. Pembongkaran dilakukan dengan mekanisme manual

Pung menuturkan, pencabutan dilakukan dengan menarik pagar bambu dengan tali yang ditambatkan di kapal. Mekanisme tersebut dilakukan agar bambu tercabut sepenuhnya dari dasar laut.
"Setiap hari akan terus kami evaluasi proses pembongkaran, agar setiap harinya ada perkembangan pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien sehingga pagar dapat segera habis di laut," tuturnya.