Pihaknya pun membenahi teknologi di bandara, agar pelayanan untuk check in penumpang tidak lama. Dengan demikian, kata Faik, calon penumpang jugua bisa lebih lama dalam mengunjungi berbagai tenant di berbagai bandara tersebut.
Berdasarkan fakta di lapangan, kata dia, bila calon penumpang penerbangan domestik baru akan datang pada saat 1,5 jam sebelum check in. Sementara untuk penerbangan internasional, calon penumpang baru akan hadir 2 jam sebelum check in.
"Sebab check in butuh waktu, masuk ke SCP (Security Check Point) atau pemeriksaan keamanan, proses boarding, dan sebagainya, itu membutuhkan waktu lagi. Jadi mana sempat calon penumpang ataupun yang mengantarnya ini menikmati segala fasilitas dan juga tenant yang ada di bandara," ujar Faik.
Untuk itu, pihaknya tengah membenahi berbagai pelayanan untuk calon penumpang, terutama di bidang teknologi. Seperti, ditambahnya mesin check in mandiri di beberapa titik, atau bisa melakukan check in online via aplikasi di beberapa maskapai.
Juga akan digantinya teknologi pemeriksaan di area Security Check Point (SCP) 2 yang lebih canggih. Seperti pemeriksaan berbagai barang elektronik, air kemasan, dan sebagainya, tidak perlu lagi dikeluarkan dari tas penumpang, sehingga menghemat waktu saat akan melintas.
"Hal ini bisa mempercepat proses. Biasanya lama, 1 jam itu bisa 200 penumpang, nanti bisa melayani lebih dari itu," tuturnya.
Dengan demikian, dia berharap, calon penumpang yang datang, bisa merasakan pengalaman di bandara. Bukan sekedar naik turun pesawat saja, melainkan juga merasakan pelayanan yang lebih dari itu.
"Nuansa jadi lebih green, tenant sudah direnovasi, ada Indonesia Paviliun, di daerah kedatangan ada giant LED juga, suasana vertical garden juga diciptakan untuk membawa hutan Indonesia di dalam bandara,"ujar Faik.