Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Barang bukti belasan ribu benih lobster yang berhasil diamankan (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)
Barang bukti belasan ribu benih lobster yang berhasil diamankan (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Intinya sih...

  • Koperasi dan BLU membeli benih lobster nelayan di bawah harga patokan terendah yang ditetapkan pemerintah.

  • Nelayan mengeluh karena harga beli benih lobster jauh di bawah patokan, tetapi terpaksa menjual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

  • Nelayan merasa tercekik dengan harga beli benih lobster yang rendah, sementara koperasi dan BLU menyebut ada faktor sistem sortir dan keterbatasan Purchase Order (PO).

Lebak, IDN Times - Sejumlah nelayan benih lobster di Kabupaten Lebak mengeluhkan harga benih bening lobster (BBL) yang dibeli koperasi dan badan layanan umum (BLU) di bawah harga patokan terendah yang diputuskan oleh pemerintah.

“Harga itu kan sudah ditentukan oleh Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 24 Tahun 2024, yakni Rp8.500 per ekor,” kata Ketua Paguyuban Nelayan Lebak, Wading, Rabu (2/7/2025).

1. Kenapa koperasi dan BLU tak beli sesuai aturan?

Benih lobster yang berhasil diamankan tim gabungan (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Tetapi sayangnya, lanjut Wading, sudah tiga bulan harga beli benih lobster nelayan jauh di bawah harga patokan terendah berkisar Rp1.500 sampai Rp3.000. “Ini jadi masalah dan timbul gejolak karena nelayan merasa tercekik dengan harga segitu. Kami sudah sampaikan persoalan tersebut ke kementerian,” kata Wading.

Dia menyebut, dari yang disampaikan pihak koperasi, ada beberapa faktor mengapa harga beli benih lobster ke nelayan menjadi anjlok tak sesuai keputusan keputusan menteri.

“Kalau kami dengar, pertama sistem sortir dari BLU, kemudian karena keterbatasan PO (purchase order). Kalau PO yang terbatas, saya menyimpulkan artinya pemerintah tidak bisa menyediakan pasar dengan baik, karena kalau bisa maka akan terakomodir,” kata Wading.

2. Meski dibeli tak sesuai aturan, nelayan terpaksa tetap harus menjual benih lobster

Ilustrasi benih lobster. (Istimewa)

Meski jauh dari harga terendah, sambung Wading, nelayan terpaksa tetap harus menjual benih lobster tersebut lantaran untuk memenuhi tuntutan kebutuhan sehari-hari.

“Kebutuhan mereka kan bukan hanya untuk operasional tetapi kebutuhan keluarga, anak sekolah, makan dan lain-lain,” kata dia.

Editorial Team