Tangerang, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang menargetkan 100 persen pemilih pemula datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mencoblos pada Pilkada 2024, November mendatang. Untuk mencapai target tersebut, KPU pun menggelar 'KPU Goes to Kampus' di Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS), Kota Tangerang, Kamis (26/9/2024).
"Di Kota Tangerang, total pemilih pemula ada 30 persen dari total DPT Kota Tangerang," ujar Ketua KPU Kota Tangerang, Qori Ayatullah.
Diketahui, 30 persen dari total DPT (Daftar Pemilih Tetap) di Kota Tangerang 1.377.828, yakni sekitar 413.348 orang. KPU Goes to Campus tersebut bukan hanya dari mahasiswa UNIS saja, melainkan juga dari perwakilan mahasiswa dari kampus lain di Kota Tangerang, seperti Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), dan STIMIK Raharja.
"Selain mengincar kampus-kampus yang mahasiswanya banyak, kami juga ada kegiatan di seluruh kelurahan di Kota Tangerang untuk sosialisasi, selain melibatkan RT/RW juga melibatkan anggota karang taruna,” ujar Qori.
Qori pun menargetkan tingkat partisipasi pilkada ataupun pemilihan gubernur di Kota Tangerang bisa 100 persen untuk pemilih pemula dan 81 persen untuk pemilih keseluruhan.
“Target untuk Kota Tangerang 81 persen, sama dengan Pilpres kemarin. Kalau untuk pemilih pemula, semua yang terdaftar di DPT bisa menggunakan hak pilihnya,”ujar Qori.
Menurut Hilman, Ketua Senat UNIS, Pilkada Serentak tahun 2024 ini mendapat atensi sendiri bagi perguruan tinggi. Sebab, momentum bagi akademisi dan juga mahasiswa. Diminta ataupun tidak oleh KPU, perguruan tinggi akan mensukseskan Pilkada 2024.
“Ini seperti kesepakatan tidak tertulis, dosen atau mahasiswanya, kami akan berpartisipasi secara maksimal. Untuk ikut mensosialisasikan, datang ke TPS, untuk memberikan suara haknya masing-masing,” ujar Hilman.
Seperti diketahui, sosialisasi ke mahasiswa harus dibuat semenarik mungkin.
Seperti yang dilaksanakan di UNIS, yang mengajak musisi Kunto Aji, beatbox, Om Abidin, dan komika dari Stand Up Comedy Tangerang. Belum lagi ada talkshow yang melibatkan pengamat politik, akademisi hingga mahasiswa.