Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Cerita Dilla, Gen Z Lolos CPNS tapi Pengangkatanya Ditunda

Ilustrasi seleksi Calon ASN (CASN) (dok. KemenPANRB)

Tangerang, IDN Times – Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) bagi sebagian orang merupakan cita-cita. Namun bagi Dilla, 24 tahun, warga Jakarta Utara, perjalanan menuju PNS adalah cerita panjang yang penuh kejutan. Termasuk penundaan pengangkatan yang membuatnya harus mengatur ulang banyak rencana hidup.

Dilla mengaku awalnya tertarik menjadi PNS setelah melihat banyak teman-temannya lebih dulu berkecimpung di dunia pemerintahan. Menurutnya, stigma soal PNS yang kaku dan kolot ternyata tidak sepenuhnya benar, terutama bagi generasi muda.

“Karena punya banyak teman yang jadi PNS sih, terus jadi tahu kalau pros and cons-nya gimana. Ternyata gak kolot kayak stigma selama ini, dan seru-seru aja jadi PNS Gen Z,” cerita Dilla saat dihubungi, Sabtu (12/4/2025).

1. Iseng-iseng apply CPNS, Dilla malah diterima

Ilustrasi - Pelaksanaan tes SKD CPNS Pemprov NTB 2024 di Asrama Haji Embarkasi Lombok, Minggu (27/10/2024). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sebelum akhirnya memilih jalur CPNS, Dilla mengaku sudah berulang kali melamar di berbagai perusahaan swasta, namun hasilnya nihil.

Apply kerjaan di tempat lain susah banget, wawancara berkali-kali juga gak ada hasil. Akhirnya mau coba daftar CPNS soalnya sistem rekrutmennya jelas, transparan, malah so much better dari RBB BUMN,” tambahnya.

Mengikuti jalur CPNS, Dilla mendaftar formasi sesuai jurusan kuliahnya, Ilmu Informasi dan Perpustakaan, dan memilih formasi Arsiparis di DPD RI.

“Gak ada incar posisi tertentu, karena daftar PNS itu sesuai prodi kuliah. Pilih Arsiparis karena dapat info di grup alumni kalau di DPD RI waktu itu formasinya masih kosong,” jelasnya.

2. Kabar penundaan bikin perhitungan keuangan Dilla berantakan

ilustrasi surat keterangan (freepik.com/Katemangostar)

Kabar kelulusan CPNS menjadi momen campur aduk baginya. “Senang karena dapat tempat kerja baru, sedih harus ninggalin tempat kerja lama yang jadi rumah pertama sejak lulus kuliah. Apalagi udah banyak teman dekat di sana,” kata Dilla.

Ia mengaku sebenarnya tidak terlalu berambisi jadi PNS, karena cita-cita masa kecilnya adalah bekerja di media atau stasiun televisi. “Tapi mungkin udah cukup masa eksplorasinya, dan ini waktunya settle dan fokus,” katanya.

Setelah dinyatakan lolos, Dilla fokus melengkapi pemberkasan administrasi, tanpa banyak persiapan lain. Namun, kejutan terjadi ketika ia mendapat kabar bahwa pengangkatan CPNS angkatan 2024 ditunda hingga Oktober 2025.

“Sempet marah dan bingung. Hitung-hitungan keuangan juga gak akan cukup bertahan 7-10 bulan tanpa penghasilan. Apalagi CPNS itu kan gaji dirapel di 2 bulan pertama, jadi baru dibayar di bulan ketiga. Artinya harus bertahan hampir 10 bulan tanpa penghasilan tetap,” katanya.

3. Pemerintah harus jelas dalam berkomunikasi

Ilustrasi seleksi Calon ASN (CASN) (dok. KemenPANRB)

Padahal, Dilla sudah mengajukan resign sejak Januari 2025, mengikuti aturan dua bulan pemberitahuan dari kantor lamanya. Awalnya, ia dijadwalkan mulai bekerja sebagai CPNS pada Mei 2025. Namun, begitu proses resign berjalan, tiba-tiba ada pengumuman resmi soal penundaan pengangkatan.

“Udah resign, terus dengar kabar itu rasanya campur aduk banget. Tapi alhamdulillah lead aku di kantor, Mbak Uni, ngasih izin buat memperpanjang masa kerja. Akhirnya aku kirim email ke HRD dan dikasih waktu kerja tambahan sampai Agustus 2025,” cerita Dilla.

Belakangan, pemerintah mengubah kebijakan lagi dan menyatakan bahwa pengangkatan CPNS dilakukan paling lambat Juni 2025. Meski begitu, hingga kini Dilla mengaku masih belum menerima kejelasan lanjutan. Sebagai CPNS generasi Z, Dilla berharap pemerintah bisa memperbaiki pola komunikasi dan koordinasi antarlembaga.

“Berharapnya pemerintah bisa lebih to the point, gak pakai bahasa ambigu yang malah bikin masyarakat, termasuk CPNS. Bingung. Koordinasinya juga harus lebih jelas antarinstansi, biar informasi yang keluar gak simpang siur,” kata Dilla.

Share
Editorial Team