Makan Bergizi Gratis di Daerah, Realistis atau Sekadar Janji Manis

Nurul tak bisa menyembunyikan rasa senangnya ketika mendapat makan siang gratis, di akhir Februari 2024 lalu. Dia bersama teman-temannya di SMP Negeri 2 Kabupaten Tangerang saat itu tengah mengikuti simulasi makan siang gratis.
"Ya lumayan irit, kalau lagi kebagian makan siang gratis," kata siswi berusia 14 tahun itu, kepada IDN Times.
Siswi berkaca mata itu mengaku tidak tahu, apakah makan siang gratis itu akan dia dapat setiap hari atau tidak. Nurul berangan-angan, jika terus mendapat makan siang cuma-cuma, dia bisa menabung uang jajan yang didapat dari orangtuanya.
Simulasi makan siang gratis di Kamis siang itu dipantau langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Untuk melaksanakan simulasi program yang digagas Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tersebut, 10 pedagang di kantin sekolah dikerahkan memasak empat menu masakan. Budgetnya terbilang murah, menurut salah satu pedagang bernama Nengsih, hanya Rp15 ribu per porsi.
Nengsih menyebut, dia dan pedagang kantin yang ditugaskan untuk memasak menu makan siang gratis ini harus putar otak agar makanan dengan budget Rp15 ribu per anak ini bisa layak. Makanan yang disajikan tetap bergizi.
"Sembako sekarang mahal, sayuran naik, bumbu kacang juga sekarang udah berapa naik terus," kata Nengsih, kala itu
Padahal, saat dia diminta memasak makan siang gratis itu, disebutkan menu yang harus tersedia dengan budget tersebut. "Saya diminta harus ada menu siomay, nasi, gado-gado, dan sebagainya. Dengan harga satu porsi Rp15 ribu," jelasnya.
Pada simulasi kali ini, pengelola kantin menyediakan total 162 porsi makan siang gratis di SMP negeri tersebut.
Sementara itu, salah satu orangtua siswa di SDN Pengambangan 5 Banjarmasin bernama Silvi juga mendukung dan menunggu jika ada program makan siang gratis dan pemerintah. Dengan program ini, Silvi menilai, makanan yang dikonsumsi anaknya selama di sekolah bisa terkontrol dan tetap bergizi.
Sejauh ini, pengelola anaknya baru menerapkan larangan makan dan jajan sembarangan di sekolah. "Siswa dilarang membeli jajanan dari pedagang kaki lima, dan mereka juga diwajibkan membawa tumbler dari rumah untuk minuman," katanya pada 22 Juni 2024.
Kini, program itu diganti nama menjadi makan bergizi gratis. Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menjelaskan alasan di baliknya.
Budiman mengatakan perbedaan penamaan itu bermakna sumber pangan di tiap wilayah berbeda sehingga sumber pangan untuk program makan bergizi gratis tidak semata-mata mengandalkan beras. Dengan begitu, anggaran untuk program unggulan itu yang semula Rp400 triliun bisa dihemat hingga separuhnya.
"Bukan berarti rencana awal makan siang gratis tidak bergizi. Cuma, sekarang waktu makannya itu tidak dibatasi. Jadi, ada dua kemungkinan bisa diganti dengan sarapan dan makan siang," ujar Budiman pada 25 Mei lalu.
Dengan konsep makan bergizi gratis, pemerintahan mendatang bisa mengutamakan produksi pangan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Dengan begitu, maka bisa menghemat ongkos distribusi ketika dibagikan gratis ke siswa-siswa sekolah. Sebab, ongkos distribusi termasuk biaya yang menghabiskan anggaran dalam jumlah besar.
"Jika banyak kebutuhan bahan pokok untuk makan diproduksi sendiri oleh orang desa, dari tanah Indonesia, maka itu (bisa) menghidupkan ekonomi desa. Sehingga kemudian tidak ada kebutuhan untuk mengeluarkan uang banyak untuk membeli barang-barang impor. Kita bisa beli langsung dari desanya," kata Budiman.
Meski berganti nama, program ini masih menuai pro dan kontra. Apakah program ini realistis? Apakah program ini bisa dilaksanakan tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN?
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun menyarankan sejumlah langkah agar program dengan anggaran besar ini tak diselewengkan. Berikut ulasan kolaborasi IDN Times Hyperlocal.
1. Simulasi makan siang gratis pakai dana swadaya hingga wacana APBD
Simulasi makan siang gratis sudah dilaksanakan di beberapa sekolah dasar (SD) dan PAUD di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Juni 2024. Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nuryadi mengaku, simulasi ini belum bersentuhan langsung dengan pemerintah pusat.
“Kami sudah menjalankan program makanan sehat, bukan makan siang gratis. Ini biayanya secara swadaya yang sudah kami jalankan di beberapa sekolah SD dan PAUD,” kata Nuryadi pada 22 Juni lalu.
Simulasi itu tidak dilaksanakan setiap hari, melainkan setiap akhir pekan dan satu kali dalam sebulan. Selain itu, sekolah-sekolah di Banjarmasin juga mengatur penyediaan jajanan sehat dan bergizi, di mana para siswa dilarang membeli jajanan sembarangan.
Jika program makan siang gratis benar-benar dijalankan oleh pemerintah baru, kata dia, pihaknya siap melaksanakan. Namun, ia menegaskan bahwa program makan siang tersebut memerlukan anggaran yang tidak sedikit.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Pengambangan 5 Banjarmasin Wahyu Ekma Pranatalia menyampaikan, bahwa sekolahnya sangat mendukung pelaksanaan program ini. "Meski memerlukan biaya besar, program ini memungkinkan anak-anak lebih terkontrol dalam asupan makanan yang dikonsumsi," ujar Wahyu.
Saat ini, pihak sekolah sudah memberlakukan aturan tentang jajanan sehat di lingkungan sekolah. Siswa hanya diperbolehkan membeli jajanan di kantin sekolah, yang menjual makanan sehat dengan harga terjangkau.
Serupa, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bandar Lampung, Mulyadi mengaku belum menerima arahan terkait penerapan hingga simulasi program makan bergizi gratis dari pemerintah pusat.
Meski demikian, Pemkot Bandar Lampung telah menginisiasi program sarapan gratis untuk siswa/i SD hingga SMP akan baru dimulai pada Agustus 2024.
"Pemkot Bandar Lampung telah membahas dan mengajukan anggaran sarapan gratis ke DPRD sebesar Rp1,5 miliar melalui APBD Perubahan dan Rp10 miliar dari APBD murni 2025. Ini gagasan dari bu wali," kata dia.
Di sejumlah daerah, tidak ada inisiasi untuk melaksanakan simulasi makan bergizi gratis ini. Salah satunya, Kabupaten Klungkung, Bali.
"Kalau di Klungkung belum (simulasi program makan bergizi untuk siswa)," ungkap Penjabat (Pj) Bupati Klungkung, I Nyoman Jendrika, Sabtu (22/6/2024).
Hal serupa juga terlihat di Makassar, Sulawesi Selatan. Di sana, belum ada sekolah yang melaksanakan uji coba atau simulasi program tersebut.
"Kami belum. Ini kan masih pembahasan di DPR seperti apa mekanismenya. Kami belum ada (program) makanan bergizi gratis," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin. kepada IDN Times, Minggu (23/6/2024).
Program makan bergizi gratis, kata Muhyiddin, merupakan program presiden terpilih. Karena itu, pihaknya hanya menunggu petunjuk teknis terkait bagaimana nanti implementasinya.
Dia mengaku belum bisa berbicara banyak lantaran belum ada pembahasan lebih lanjut mengenai program tersebut. Bisa saja, program ini nantinya melibatkan dinas lain selain Dinas Pendidikan dan juga penganggarannya.
"Kami menunggu teknisnya aturannya seperti apa dari pusat. Tentu kan ada petunjuk teknisnya seperti apa," kata Muhyiddin.