Serang, IDN Times – Di Provinsi Banten, ada 28 desa yang berstatus tertinggal, berdasarkan Indeks Desa 2025 Kementerian Desa. Sebaran desa tersebut meliputi 15 desa di Kabupaten Lebak, 12 desa di Pandeglang, dan 1 desa di Kabupaten Serang.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menegaskan desa-desa tersebut kini menjadi prioritas percepatan pembangunan.
Masih Ada 28 Desa Tertinggal di Banten, Ini Langkah Pemprov

Intinya sih...
Program unggulan Pemprov diarahkan ke desa-desa tertinggal, fokus pada 6 dimensi penilaian.
Penanganan desa tertinggal melibatkan berbagai instansi dan pemangku kepentingan.
Pembangunan jalan desa menjadi instrumen penting dalam perbaikan indikator desa.
1. Program unggulan Pemprov kan diarahkan ke desa-desa tertinggal
Sekretaris Daerah (Sekda) Banten, Deden Apriandhi Hartawan menjelaskan bahwa perbaikan status desa akan ditempuh melalui penguatan 6 dimensi penilaian, yaitu sosial, ekonomi, lingkungan, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar.
Ia menambahkan, sejumlah program unggulan Pemprov akan diarahkan untuk mendukung percepatan itu. Program Bangun Jalan Desa Sejahtera (Bang Andra), Posiandra, hingga pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) akan dikolaborasikan guna meningkatkan nilai indikator desa.
“Kami keroyok bersama agar nilainya bisa naik,” kata Deden.
2. Penanganan tak bisa dilakukan oleh satu instansi
Menurut Deden, penanganan desa tertinggal tidak bisa hanya tangani oleh satu instansi saja. Karena itu, Pemprov akan melibatkan kabupaten/kota, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan berbagai pemangku kepentingan lain untuk menutup kekurangan yang masih ada.
"Hal ini tentu tidak bisa diampu oleh satu dinas. Makanya, Pemprov Banten atas arahan Pak Gubernur (kerja) 'keroyok' desa agar bisa meningkatkan nilai-nilai yang menjadi indikator penilaian,” katanya.
3. Pembangunan jalan desa bisa mendorong instrumen indikator
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan, menilai pembangunan infrastruktur menjadi instrumen penting dalam mendorong perbaikan indikator. Program Bang Andra disebut sudah berjalan di berbagai titik sebagai upaya membuka akses jalan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
"Ini menjadi salah satu bentuk kepedulian Pemprov terhadap peningkatan akses jalan di desa-desa,” katanya.