Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Masih Temukan Masalah, Gubernur Andra Bakal Evaluasi SPMB di Banten

ilustrasi jadwal SPMB SMA (unsplash.com/Ed Us)
ilustrasi jadwal SPMB SMA (unsplash.com/Ed Us)
Intinya sih...
  • Orangtua masih memaksakan anak masuk ke sekolah favorit
  • Pemerataan kualitas dan sarana sekolah negeri menjadi fokus
  • Pemprov Banten beri alternatif bagi siswa yang tak tertampung di sekolah negeri

Serang, IDN Times - Gubernur Banten Andra Soni mengakui masih menemukan sejumlah masalah dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA/SMK. Beberapa masalah itu, antara lain seleksi tertutup yang menuai protes hingga ada upaya orangtua siswa yang memaksakan anaknya masuk ke sekolah tertentu melalui jalur belakang.

Oleh karenanya, ia menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap SPMB di Banten. Evaluasi tersebut mencakup efektivitas program sekolah gratis hingga pemerataan akses pendidikan.

“Dalam waktu dekat saya akan sampaikan hasil evaluasinya. Sementara itu, saya minta Dinas Pendidikan tetap melanjutkan proses PPDB hingga selesai,” kata Andra di Serang, Rabu (26/6/2025) malam.

1. Masih ada orangtua berpikiran sekolah favorit dan non-favorit

IMG-20250603-WA0132.jpg
Dok. Khaerul anwar

Andra menyoroti masih adanya sekolah negeri di wilayah pinggiran, seperti SMAN 7 Walantaka, Kota Serang yang justru mengeluh setiap tahunnya bahkan hingga tahun ini masih kekurangan siswa, meski berlokasi dekat pemukiman. Ia menyebut hal ini disebabkan pola pikir masyarakat yang masih terpaku pada konsep 'sekolah favorit'.

“Banyak yang masih memaksakan ke sekolah favorit versi mereka. Padahal semua sekolah negeri punya potensi,” katanya.

2. Andra janji buat kualitas dan sarana sekolah merata

Ilustrasi proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Dinas Pendidikan Kota Semarang. (dok. Disdik Kota Semarang)
Ilustrasi proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di Dinas Pendidikan Kota Semarang. (dok. Disdik Kota Semarang)

Ia menegaskan pentingnya pemerataan kualitas dan sarana prasarana sekolah negeri agar tidak terjadi penumpukan siswa di sekolah tertentu.
“Tugas kami adalah membuat seluruh sekolah negeri merata, baik dari sisi infrastruktur maupun kualitas pendidikannya,” tegasnya.

Terkait wacana penambahan ruang kelas baru (RKB), Andra menyebut hal itu bukan solusi jangka panjang. “Kalau hanya menambah RKB, masalahnya akan terus berulang,” katanya.

3. Pemprov telah beri alternatif bagi siswa yang tak tertampung di negeri

SPMB (instagram.com/jakdisdiktv)
SPMB (instagram.com/jakdisdiktv)

Sebagai alternatif, Pemprov Banten telah menjalin kerja sama dengan sekolah swasta yang menyediakan layanan pendidikan gratis bagi siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri. “Kami sudah kerja sama dengan sekolah swasta gratis yang didanai pemerintah,” katanya.

Namun bagi keluarga yang memilih jalur lain, tetap dibuka kesempatan mengikuti program mandiri. “Kalau ada yang ingin memilih jalur di luar program sekolah gratis, bisa ikut program mandiri seperti biasa,” katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us