Angkasa Pura II Imbau Simpatisan Tak Sambut Rizieq Shihab di Bandara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang, IDN Times - PT Angkasa Pura II mengantisipasi adanya keramaian saat kepulangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ke Indonesia yang rencananya pada Selasa (10/11/2020), melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Executive General Manager (EGM) Bandara Soekarno-Hatta, Agus Haryadi mengatakan, Bandar Udara merupakan objek vital nasional sehingga ada ketentuan yang mengatur secara ketat.
"Saya kira kita semua tahu ketentuan mengatur Bandara ini adalah fully regulated, bukan hanya aturan nasional tapi juga aturan internasional," ujar Agus di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (8/11/2020).
Baca Juga: Gak Ada Pengawalan Khusus Saat Rizieq Shihab Pulang ke Indonesia
1. Otoritas ingatkan simpatisan tak geruduk Bandara Soekarno-Hatta
Lantaran adanya aturan fully regulated yang mengikat di bandara, hal itu harus menjadi perhatian seluruh pengunjung untuk menaatinya.
"Kami berharap sekiranya besok kemudian Bapak Rizieq Shihab kembali, kami mengharapkan penjemputan dan penyambutan dilakukan dalam batas yang sangat wajar," ujar Agus.
2. Tambah atau tidak personel keamanan, otoritas Bandara Soekarno-Hatta: tergantung perkembangan
Agus menuturkan, pihaknya melakukan antisipasi saat kepulangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi. Namun, penambahan jumlah personel belum dapat dipastikan lantaran pihaknya masih menunggu perkembangan informasi.
"Saya kira kita lihat perkembangannya, berangkat dari pengalaman tahun lalu beberapa kali kepulangan beliau belum terlaksana, jadi kami masih terus monitor perkembangannya," jelasnya.
Agus berharap, kondisi tetap kondusif jikalau pun Rizieq benar-benar kembali ke Indonesia. "Kami berupaya sebaik mungkin untuk nanti juga menyelenggarakan pelayanan sebaik mungkin," kata dia.
3. Minta simpatisan tak ramai-ramai jemput Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta
Agus menyebut, adanya keramaian yang berlebihan dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas Bandara Soekarno-Hatta. Pasalnya, bandara merupakan objek vital yang banyak terdapat kepentingan nasional. Salah satunya ekonomi nasional yang terpengaruh kalau ada apa-apa di bandara ini.
"Untuk itu, kami mengimbau kalau memang beliau harus disambut, sebisa mungkin tidak di dalam bandara. Mungkin akan lebih bijak kalau disambutnya di titik akhir, misalnya di kediaman beliau di Petamburan, Jakarta. Saya kira itu akan lebih leluasa," kata Agus.
Baca Juga: Menko Mahfud MD Ungkal Alasan Saudi Cekal Rizieq Shihab