Cegah Kematian Ibu dan Bayi, Rujukan di Kota Tangerang Dipermudah

Dinkes Tangerang kerja sama dengan 34 rumah sakit

Tangerang, IDN Times - Pemerintah Kota Tangerang terus berupaya menekan angka kematian ibu dan bayi. Salah satu upayanya adalah menjalin kerja sama dengan 34 rumah sakit di wilayah tersebut.

Dengan kerja sama ini, salah satu kemudahan yang akan didapat masyarakat adalah dimudahkannya proses layanan rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama, yaitu klinik, bidan dan puskesmas, menuju fasilitas kesehatan tingkat lanjut, yaitu seluruh rumah sakit di Kota Tangerang.

Sebab, tujuan umum dari perjanjian ini adalah terbangunnya komitmen dan kerjasama lintas sektor dalam meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di Kota Tangerang. 

"Juga tersosialisasikannya hasil pemetaan kemampuan rumah sakit dalam pelayanan kegawatdaruratan ibu dan atau bayi lahir, sebagai upaya untuk memperkuat jejaring rujukan dan peningkatan kualitas pelayanan kegawatdaruratan ibu dan atau bayi baru lahir di Kota Tangerang," ujar Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah, Senin (13/2/2023).

Baca Juga: Kasus Leptospirosis Akibat Tikus Ada di Kabupaten Tangerang

1. Pemkot Tangerang targetkan kematian ibu dan bayi terus menurun

Cegah Kematian Ibu dan Bayi, Rujukan di Kota Tangerang DipermudahIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggareni mengatakan, saat ini Kota Tangerang terus berupaya menekan angka kematian ibu dan bayi, terutama pada proses mengandung dan melahirkan.

"Dari 12,9 persen di 2021 menjadi 12,67 persen di 2022 kemarin. Maka, dengan kerjasama ini diharapkan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi yang lebih signifikan lagi," ujarnya.

2. Kerja sama melibatkan berbagai organisasi profesi

Cegah Kematian Ibu dan Bayi, Rujukan di Kota Tangerang DipermudahIDN Times/Dok. Pemkot Tangerang

Dini mengungkapkan, setidaknya ada 34 rumah sakit yang bekerja sama menandatangani perjanjian ini. Belum lagi organisasi profesi lain yang ikut terlibat, untuk berperan menekan angka kematian ibu dan anak tersebut.

"Setidaknya ada 34 rumah sakit, lalu ikut menandatangani juga Ketua IDI Kota Tangerang, IDAI, POGI, IBI, Kepala Kantor BPJS Kesehatan Cabang Kota Tangerang, Ketua PMI Kota Tangerang, Ketua Forum Kota Tangerang Sehat (FKTS), Ketua PKFI Kota Tangerang," katanya.

Perjanjian Kerja sama (PKS) tentang Pelayanan Rujukan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal juga masuk dalam program MOMENTUM Private Healthcare Delivery (MPHD), yakni salah satu proyek global di bidang kesehatan yang didukung oleh Badan Pembangunan Amerika (USAID), hingga tahun 2025. 

"Jadi ayo, mari kita bekerja sama, sama-sama bekerja dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kota Tangerang," jelasnya. 

3. Kualitas fasilitas kesehatan juga bakal ditingkatkan

Cegah Kematian Ibu dan Bayi, Rujukan di Kota Tangerang DipermudahIDN Times/Dok. Pemkot Tangerang

Sementara itu, Deputy Chief of Party USAID MPHD, Damaryanti Suryaningsih menuturkan USAID MPHD dalam program ini memberikan dukungan kepada Kota Tangerang untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi, melalui penguatan atau peningkatan fasilitas yg dimiliki pihak swasta. 

"Jadi MPHD berfokus kepada peningkatan kualitas fasilitas swasta baik di RS, klinik maupun praktik bidan swasta. Secara teknik, kami melakukan pembinaan apa yang dibutuhkan sesuai kondisi disebuah kota tersebut. Dalam hal ini, pemberian pelayanan yang maksimal pada ibu dan bayi," jelas Damaryanti.

Baca Juga: Penculikan Tanda Perlindungan Anak yang Masih Terabaikan

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya