SMA Yuppentek 2 Curug Bina Siswa yang Lakukan Kekerasan di Sekolah

Kedua siswa telah sepakat berdamai

Tangerang, IDN Times - Pihak SMA Yuppentek 2 Curug, Kabupaten Tangerang memberi pembinaan kepada pelaku kekerasan yang sempat viral di media sosial Instagram.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Yupentek 2 Curug, Muhamad Farihin mengatakan, pihaknya telah membuat larangan untuk mencegah terjadinya tindak kekerasan di area sekolah.

"Kami mengadakan surat kesepakatan antara sekolah dan orangtua, dan itu mengenai profil siswa dan tata tertib siswa. Mengenai tata tertib siswa, itu jelas point 7 dilarang mengintimidasi, memprovokasi perkelahian, atau tawuran," katanya, Jumat (13/10/2023).

Baca Juga: Viral Kekerasan Siswa SMA di Curug Tangerang, Berawal Saling Ejek

1. Pihak sekolah sudah pertemukan kedua siswa dan orangtua

SMA Yuppentek 2 Curug Bina Siswa yang Lakukan Kekerasan di SekolahIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Saat ini, pihak sekolah telah mempertemukan kedua belah pihak, baik kedua siswa maupun orangtuanya, untuk mendiskusikan peristiwa kekerasan yang telah terjadi tersebut.

"Kedua belah pihak dari anak itu agar bisa memahami surat kesepakatan bersama antara orangtua dengan sekolah dan sudah sepakat berdamai sejak 12 Oktober lalu," kata Farihin.

2. Kedua siswa sedang diberi pembinaan

SMA Yuppentek 2 Curug Bina Siswa yang Lakukan Kekerasan di SekolahIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Atas kesepakatan damai tersebut, pihak sekolah pun lantas memberikan sanksi dengan mewajibkan kedua siswa mengikuti pembinaan, seperti memperbaiki perilaku, tata cara berbicara, akhlak, maupun menghindari perilaku bullying.

"Kalau peraturan sekolah jelas itu dilarang, kalau sanksinya awalnya kalau kita mengacu pada ini (peraturan), anak ini kita keluarkan. Tapi karena anak ini masih tahap pembinaan dan tidak ingin dia putus sekolah maka kita lakukan pembinaan," jelasnya.

3. Pihak sekolah tak ingin ada siswa yang putus sekolah

SMA Yuppentek 2 Curug Bina Siswa yang Lakukan Kekerasan di SekolahIDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Adapun, pihaknya tak ingin siswa tersebut menjadi putus sekolah lantaran peristiwa yang baru terjadi pertama kalinya. Pasalnya, orangtua dari siswa tersebut hanya merupakan buruh cuci yang tidak memiliki penghasilan yang memadai.

"Setelah kejadian ini tetep kita bina di depan binamas Babinsa, termasuk ada perwakilan dari Polres Tangsel kami akan tetep membina kedua anak ini tujuannya biar gak putus sekolah, apalagi masih kelas satu masih bisa, ini pernyataan dari kedua orangtuanya," tuturnya.

Baca Juga: World Clean Up Day, Banksasuci Dan Pemkot Tangerang Bersihkan Cisadane

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya