Tak Terserap, Arief Wismansyah Bagi 100 Ton Beras Pakuhaji
Tangerang, IDN Times - Bakal calon Gubernur Banten, Arief R Wismansyah, bagi-bagi 100 ton beras ke masyarakat sekitar Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Pembagian beras tersebut dilakukan untuk menyerap hasil pertanian yang dihasilkan dari petani di wilayah Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tangerang.
"Kemarin kami lihat, petani gabahnya itu kadang ketika panen harganya turun, bahkan Padi dari Pakuhaji ini dibeli daerah lain seperti Karawang, Cilegon, jadi ekonomi tidak berputar di sini," kata Arief, Sabtu (13/7/2024).
1. Pembagian beras juga dilakukan lantaran daya beli masyarakat yang turun
Arief menuturkan, pembagian beras tersebut juga dilakukan lantaran daya beli masyarakat turun selama dua bulan ini. Sehingga hal tersebut dilakukan untuk kembali menstimulasi masyarakat, serta membantu petani dan penggilingan beras yang ada di wilayah tersebut.
"Jadi, kami juga berdayakan penggilingan beras di Pakuhaji, apalagi mereka terkadang engga kebagian beras yang dihasilkan petani sini, karena gabahnya dibeli daerah lain," jelasnya.
2. Potensi pertanian di Kabupaten Tangerang cukup besar
Arief mengungkapkan, potensi pertanian di Kabupaten Tangerang cukup besar, di mana lahan sawah yang ada di Utara Kabupaten Tangerang ini merupakan mata pencaharian masyarakat. Namun, banyak lahan sawah yang ke depannya bakal jadi daerah pemukiman.
"Nah ini juga kita berharap pemerintah juga ke depan mudah-mudahan bisa memikirkan, karena mereka harus alih profesi harus disiapkan jangan sampai mereka dikorbankan. Jadi makanya mudah-mudahan kalau kita dikasih amanah, kita kelola lagi, kita tata kembali, supaya semua sampai porsinya, supaya mereka tetap punya mata pencaharian, tetep bisa berekonomi, tetep bisa hidup," ungkapnya.
3. Arief bakal tetap mempertahankan wilayah pertanian di Utara Kabupaten Tangerang jika terpilih
Dirinya pun, bakal kembali menata Pantura Kabupaten Tangerang agar masyarakat sekitar bisa tetap bertani. Pasalnya, rencana tata kelola di Provinsi Banten, awalnya daerah pertanian seluruhnya berpindah ke Banten Selatan.
"Sepengetahuan saya dulu, yang saya tahu tata ruang Banten daerah pertanian itu berpindah ke selatan semuanya. Di wilayah sekitar Tangerang itu udah jadi pemukiman untul mensuport Jakarta. Tapi kita lihat di sini keahlian masyarakatnya banyak bertani maka ini kan engga mungkin petani dipindahkan ke Selatan Banten semua. Pemerintah harus punya solusi jalan keluar ketika menata wilayah harus dilihat juga perspektif keahlian masyarakatnya nilai sosialnya budaya, dan sebagainya," tuturnya.
