Cegah Kebakaran, Pemkot Tangerang Harap PSEL Bisa Berjalan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menegaskan telah lama ingin meninggalkan sistem pengelolaan sampah open dumping. Hal tersebut lantaran memiliki banyak risiko pencemaran lingkungan dan rawan kebakaran, seperti yang terjadi di TPA Rawa Kucing saat ini.
Beberapa pendekatan telah dilakukan oleh Pemkot untuk menyelesaikan persoalan sampah di Lota Tangerang antara lain lewat penggunaan magot, kemudian juga lewat sistem Refused Derived Fuel (RDF) yang mengubah sampah menjadi energi.
"Sampai terakhir kota Tangerang ditunjuk menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional untuk pengelolaan sampah lewat Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL), artinya kita Pemkot komit untuk menyelesaikan persoalan sampah," terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Tihar, Sabtu (21/10/2023).
Baca Juga: Potret Terkini TPA Rawa Kucing Tangerang Kebakaran
Baca Juga: 34 Warga Sekitar TPA Rawa Kucing Mengungsi di Kantor Camat
1. Pelaksanaan PSEL terhambat izin dari KLHK dan PLN
Namun pihaknya mengaku pengelolaan sampah memerlukan kerja sama semua pihak. Termasuk dalam menuntaskan program PSEL yang menjadi bagian dari proyek Strategis Nasional.
"Mitra pelaksana pembanguan PSEL belum bisa melaksanakan pembangunan karena masih menunggu AMDAL dari KLHK dan PJBL dari PLN, dari 9 Maret 2022 sampai sekarang surat-surat ini belum keluar," imbuhnya.
2. Pemkot Tangerang berharap KLHK segera terbitkan persetujuan teknis PSEL
Oleh karenanya, lanjut Tihar, pihaknya berharap KLHK bisa segera menerbitkan Persetujuan Teknis (pertek) agar bisa mengurus dokumen yang lain.
"Ini kan masuk Proyek Strategis Naisonal, harusnya semua pihak bisa bekerja sama menjalankan tugasnya masing-masing demi kepentingan negara, dan persoalan sampah bisa segera diselesaikan. Kalau ini enggak jalan, risiko pencemaran lingkungan dan musibah kebakaran akibat dari sistem open dumping akan terus ada," jelasnya.
3. Api kembali membesar lantaran angin kencang
Camat Neglasari, Andhika Nugraha, mengatakan api di TPA Rawa Kucing kembali membesar lantaran angin kencang. Seluruh petugas Tramtib, dibantu oleh Satpol PP, Kepolisian, dan Dinas Kesehatan mulai mengevakuasi warga.
"Ada sebanyak 34 warga saat ini yang dievakuasi dari RT03/RW06 Kelurahan Neglasari. Terdiri dari 19 orang dewasa, dan 15 anak-anak. Evakuasi harus segera kami lakukan karena asap mulai mengarah ke pemukiman dan akan mengganggu pernapasan warga dan tentu membahayakan kesehatan. Kami terus akan menyisir wilayah untuk mengevakuasi warga," ungkapnya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.