Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Situasi SPPG Rawa Burung 1 Polres Bandara Soekarno-Hatta
SPPG Rawa Burung 1 Polres Bandara Soekarno-Hatta (IDN Times/Maya Aulia Aprlianti)

Intinya sih...

  • Bahan makanan diperiksa dari kandungan boraks, arsenik, dan sianida sebelum dimasak

  • Proses mendapatkan Sertifikasi Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) memakan waktu 14 hari

  • SPPG Rawa Burung 1 akan melayani 3.984 siswa dari 9 sekolah di sekitar Bandara Soekarno-Hatta

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tangerang, IDN Times - Sentra Pengolahan Pangan Gizi (SPPG) Rawa Burung 1 Polres Bandara Soekarno-Hatta tengah menunggu finalisasi Sertifikasi Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Sejauh ini, pembangunan fisik SPPG tersebut sudah rampung 99 persen.

"Pengoperasian tinggal menunggu persetujuan dari BGN (Badan Gizi Nasional)," kata Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Ronald Sipayung, Selasa (28/10/2025).

Dalam prosesnya, seluruh perlengkapan dan fasilitas utama telah terpasang, berbagai sertifikasi yang dibutuhkan seperti sertifikasi, halal, gizi, sanitasi, hingga penjamah makanan, sudah terpenuhi.

Lalu, bagaimana proses memasak di SPPG tersebut?

1. Bahan makanan diperiksa dari kandungan dari boraks, arsenik, dan sianida

SPPG Rawa Burung 1 Polres Bandara Soekarno-Hatta (IDN Times/Maya Aulia Aprlianti)

Kepala Seksi Kedokteran Kesehatan Klinik Polres Bandara Soekarno-Hatta Dedy Kurniawan menjelaskan, tahapan food security dilakukan dengan cara semua jenis makanan yang akan dikonsumsi diperiksa dari kandungan boraks, arsenik, dan sianida untuk memastikan tidak ada zat berbahaya sebelum melalui proses memasak.

"SPPG Polri harus memenuhi seluruh standar yang telah ditetapkan BGN, baik dari aspek gizi maupun kesehatan. Pemeriksaan keamanan pangan dilakukan langsung oleh ahli gizi agar makanan yang diberikan benar-benar aman dan bergizi," ungkapnya.

Usai dipastikan bebas dari bahan berbahaya, bahan pangan lalu melalui proses pencucian dengan air yang telah melalui proses filtrasi dan dinyatakan layak konsumsi. Setelah itu, bahan pangan pun melalui proses memasak yang dilakukan oleh 48 penjamah makanan yang sudah memiliki sertifikasi.

"Setelah makanan dimasukan ke dalam tray, maka akan dicek kembali apakah layak dan aman konsumsi, lalu didistribusikan ke sekolah-sekolah," jelasnya.

2. Proses SLHS memakan waktu 14 hari

SPPG Rawa Burung 1 Polres Bandara Soekarno-Hatta (IDN Times/Maya Aulia Aprlianti)

Tim dari BGN dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang telah melakukan survei dan pemeriksaan. Di mana, hasil akhir verifikasi dari BGN dan Dinas Kesehatan diharapkan dapat keluar dalam waktu 14 hari ke depan, sehingga SPPG Rawa Burung 1 bisa mulai beroperasi pada awal November 2025.

"Tim dari BGN dan Dinkes Kabupaten Tangerang sudah melakukan verifikasi, kami tinggal menunggu hasil, sehingga pada awal November ini sudah bisa beroperasi," ucapnya.

3. SPPG tersebut akan melayani MBG untuk 3.984 siswa

SPPG Rawa Burung 1 Polres Bandara Soekarno-Hatta (IDN Times/Maya Aulia Aprlianti)

Dalam pengoperasiannya, SPPG Rawa Burung 1 merupakan yang pertama di wilayah Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dan diperuntukkan bagi warga di sekitar Perimeter Utara, dengan target sasaran 3.984 siswa dari 9 sekolah.

"SPPG ini yang pertama ada di wilayah sekitar Bandara Soekarno-Hatta, sebelumnya sekolah-sekolah di sini belum mendapatkan MBG," kata dia.

Editorial Team