Lebak, IDN Times - Kamu yang pernah membaca novel Max Havellar karya Eduard Douwes Dekker atau bernama pena, Multatuli, pasti tidak asing dengan nama tokoh Saidjah dan Adinda. Mereka yang penokohannya seperti Romeo dan Juliet versi rakyat Banten ini hidup dalam penindasan sistem tanam paksa era Pemerintah Belanda. Kini, tokoh ini diabadikan menjadi nama Gedung Perpustakaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Lebak.
Gedung Perpustakaan Saidjah-Adinda dengan puluhan ribu koleksi buku, berdiri berdampingan dengan Museum Multatuli di Kota Rangkasbitung itu berdiri kokoh di kawasan Alun-alun Timur Rangkasbitung.