Mensos menjelaskan, pembangunan Sekolah Rakyat akan dilakukan secara bertahap. Saat ini, proses renovasi terhadap 65 gedung yang akan digunakan sebagai lokasi sementara sedang berlangsung.
"Sifatnya sementara. Hanya satu tahun, untuk kemudian tahun depan akan berpindah ke bangunan prototipe yang lebih permanen," katanya.
Gedung sekolah rakyat diproyeksikan ke depan akan menampung lebih dari seribu siswa untuk tiga jenjang sekaligus, yaitu SD, SMP, dan SMA. Presiden menargetkan agar setiap kabupaten/kota memiliki setidaknya satu sekolah rakyat, termasuk milik pemerintah provinsi.
Saifullah Yusuf menyebutkan bahwa hingga hari ini terdapat tambahan 35 lokasi yang sudah diajukan, sehingga total terdapat 100 titik rintisan yang akan dimulai.
“Insya Allah, hari ini akan dimulai pembelajaran rintisan sekolah rakyat di 100 titik, 50 persen lebih berada di Pulau Jawa. Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat,” katanya.