17 Kecamatan di Lebak Jadi Endemik DBD

Ratusan orang jalani perawatan di rumah sakit

Lebak, IDN Times - Dinas Kesehatan Lebak sebut 17 kecamatan di Kabupaten Lebak, dinyatakan sebagai wilayah endemik penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

"Dari 17 kecamatan itu tercatat 195 orang teridentifikasi positif DBD dan empat di antaranya dilaporkan meninggal dunia," kata Kepala Seksi Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Rohmat dikuti dari kantor berita Antara, Selasa (5/4/2022).

Baca Juga: Gubernur Banten Resmikan Masjid di Negeri di Atas Awan Lebak

1. Ini daerah endemik DBD

17 Kecamatan di Lebak Jadi Endemik DBDIlustrasi (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Masyarakat yang terdampak penularan penyakit DBD tersebut akibat buruknya kebersihan lingkungan di masyarakat dan berpotensi berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti.

Selain itu juga kondisi masyarakat yang tinggal di permukiman padat penduduk.
 
Saat ini, kata dia, daerah endemik penularan DBD di Lebak tercatat 195 orang tersebar di 17 kecamatan, yaitu Rangkasbitung 89 kasus (4 meninggal), Cibadak 33 kasus, Kalanganyar 15 kasus, Cibeber 8 kasus, dan Cimarga 7 kasus.

Wilayah lainnya Kecamatan Warunggunung 8 kasus, Sajira 6 kasus, Maja 7 kasus, Curugbitung 4 kasus, Cileles 4 kasus, Cipanas 4 kasus, Sobang 2 kasus, Cikulur 1 kasus, Bojongmanik 1 kasus, Bayah 2 kasus, Leuwidamar 2 kasus dan Malingpng 2 kasus.

2. Peran masyarakat penting cegah penularan DBD

17 Kecamatan di Lebak Jadi Endemik DBDSeorang ibu mengompres kepala anaknya yang dirawat akibat terserang demam berdarah dengue atau DBD. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Selama ini, kata dia, kasus angka penularan DBD di Lebak cukup signifikan menyusul tibanya musim hujan.

Karena itu, pihaknya tidak henti-hentinya menyosialisasikan dan edukasi untuk pencegahan penyakit DBD agar tidak menimbulkan kasus kejadian luar biasa (KLB).

Penyebaran DBD itu akibat lingkungan yang tidak bersih sehingga berkembangbiaknya nyamuk pembawa virus DBD.

Dengan demikian, masyarakat harus berperan aktif untuk mengoptimalkan budaya gotong royong dengan melaksanakan kegiatan kebersihan lingkungan dan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menutup, membakar dan mengubur ( 3M).

Selain itu juga,  pemberian abatesasi untuk membunuh jentik-jentik nyamuk DBD. Sebab, ujarnya, tindakan pengasapan atau fogging dinilai belum efektif untuk memutus mata rantai penyebaran DBD.

"Sehingga (warga) terbebas dari penyebaran penyakit yang bisa mematikan itu," katanya.

3. Sepanjang Januari- Maret 2022 tercatat 195 orang terserang DBD

17 Kecamatan di Lebak Jadi Endemik DBDIlustrasi Pasien DBD (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

Ia mengatakan, penyebaran DBD di Kabupaten Lebak patut diwaspadai karena diperkirakan tahun ini menjadi siklus lima tahunan. Sepanjang Januari- Maret 2022 tercatat sebanyak 195 orang terserang DBD dan empat orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Apalagi, perkirakan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) beberapa bulan ke depan curah hujan cukup tinggi dengan intensitas lebat, ringan dan sedang.

Curah hujan menimbulkan genangan-genangan di antaranya di tempat barang-barang bekas, bak mandi, kolam ikan, dan lainnya. "Biasanya, nyamuk DBD itu berkembang biak pada genangan air bersih itu," jelasnya.

Baca Juga: Penguasa Memaksa, Kiamat Kecil di Desa Margarita Lebak

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya