Akademisi: 23 Tahun Banten Tak Ada Kemajuan, Stagnan!

Pemerataan pembangunan seharusnya menjadi prioritas

Serang, IDN Times - Akademisi Universitas Serang Raya (Unsera) Ahmad Sururi menyebut, kemajuan Banten di masa pimpinan Pj Gubernur Al Muktabar masih stagnan atau jalan di tempat.

Di usia 23 tahun menjadi provinsi, Banten belum banyak mengalami perubahan baik dari aspek pembangunan berbagai bidang maupun birokrasi. "Terlebih di masa pimpinan Pj Gubernur Al Muktabar stagnan dan belum signifikan," kata Sururi, dikutip dari kantor berita ANTARA, Rabu (4/10/2023).

Baca Juga: BPS: Nilai Ekspor Banten 2023 Turun Tajam Hingga 16 Persen 

1. Pemerataan pembangunan seharusnya menjadi prioritas

Akademisi: 23 Tahun Banten Tak Ada Kemajuan, Stagnan!Ilustrasi kegiatan posyandu. (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Sururi mengatakan, seharusnya pemerintah dapat kembali ke tujuan pembentukan Provinsi Banten dengan tujuannya pemerataan pembangunan. "Dan saat ini itu hal tersebut justru belum terjadi," ujar pengamat politik dan kebijakan publik Unsera ini.

Sururi menilai, disparitas pembangunan di wilayah utara dan selatan yang ini masih menjadi problem klasik di Banten sejak 23 tahun yang lalu.

"Seperti tingginya angka kemiskinan, masih banyaknya desa tertinggal dan meningkatnya angka pengangguran merupakan indikator stagnan pembangunan Banten," katanya.

2. Pemda harus menyelesaikan masalah ketertinggalan di wilayah Selatan

Akademisi: 23 Tahun Banten Tak Ada Kemajuan, Stagnan!Bangkrak penangkap benur (IDN Times/Athif Aiman dan Aldila Muharma)

Sururi mengatakan, di usia 23 tahun Banten ini, seharusnya sudah tidak lagi berbicara terkait momentum. Karena banyak sekali pekerjaan Provinsi Banten yang harus diselesaikan.

Selain itu, kata Sururi, beberapa hal utama yang harus diprioritaskan ke depannya adalah kepemimpinan agar dapat mengejar ketertinggalan pembangunan di daerah selatan.

"Di Banten harus memiliki pemimpin yang responsif, terutama untuk mengejar ketertinggalan pembangunan daerah selatan. Kedua reformasi birokrasi, yang dapat berdampak pada aspek pembangunan," katanya.

3. Perlu ada komitmen untuk Banten yang lebih baik

Akademisi: 23 Tahun Banten Tak Ada Kemajuan, Stagnan!Masjid Agung Kesultanan Banten (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Menurutnya, kedua hal tersebut harus dibarengi dengan komitmen dan fokus pada program-program dan isu strategis Banten untuk mencapai Banten yang lebih baik.

Provinsi Banten pada Rabu 4 Oktober 2023 memasuki usia ke 23 tahun dan wilayah yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta memang berusaha untuk mensejajarkan dengan provinsi-provinsi lain.

Baca Juga: 23 Tahun Banten, Gubernur: Kemiskinan dan Pengangguran Masih Jadi PR

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya