BMKG: Kota Tangerang Masuki Musim Hujan pada November

Puncak musim hujan ada di Januari 2024

Kota Tangerang, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Klas I Tangerang mengungkapkan, Kota Tangerang masih menghadapi musim kemarau di bulan Oktober. Dampak kekeringan parah masih ada karena efek fenomena El Nino.

"Dua minggu terakhir ini, masyarakat Kota Tangerang masih akan dilanda kemarau kategori awas," kata Pejabat Madya Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) BMKG, Maria Evi Trianasari pada Jumat (13/10/2023).

Sementara musim penghujan diprediksi akan mulai datang dasarian kedua atau pekan ketiga bulan November.

Baca Juga: Kemarau, 1,1 Juta Jiwa Warga Lebak Krisis Air Bersih

1. Puncak musim hujan ada di Januari 2024

BMKG: Kota Tangerang Masuki Musim Hujan pada NovemberIlustrasi Hujan. IDN Times/Sukma Shakti

 Maria menjelaskan bahwa prakiraan awal musim hujan di Kota Tangerang pada dasarian kedua bulan November baru akan mengguyur wilayah bagian Selatan saja bersama Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang bagian Tenggara.

Maria menyatakan, musim penghujan akan aktif di Kota Tangerang diprediksi baru di Desember mendatang.

"Sedangkan untuk puncak musim penghujan di Kota Tangerang diperkirakan akan terjadi di bulan Januari 2024,” kata Maria, Jumat (13/10/2023).

Baca Juga: Viral Kekerasan Siswa SMA di Curug Tangerang, Berawal Saling Ejek

2. Warga diminta mengantisipasi pancaroba

BMKG: Kota Tangerang Masuki Musim Hujan pada NovemberIlustrasi cuaca ekstrem (ANTARA FOTO/Rahmad)

Maria mengatakan, untuk menghadapi terjadinya transisi atau pergantian antara dua musim biasa disebut dengan pancaroba, masyarakat Kota Tangerang diimbau untuk menyiapkan sederet mitigasi dan memperhatikan pola hidup yang sehat.

"Langkah-langkah antisipasi di Oktober ini yang masih dilanda El Nino, yakni memaksimalkan cadangan dan menghemat penggunaan air," ungkapnya.

3. Warga harus tetap waspada pada kemarau di bulan ini

BMKG: Kota Tangerang Masuki Musim Hujan pada NovemberIlustrasi kemarau. Tanah tambak mengering di Kecamatan Mangara Bombang, Takalar, Sulawesi Selatan, Senin (2/9/2019) (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Selain itu, lanjut Maria, menyiapkan persiapan air seperti memaksimalkan waduk, embung dan lain-lain. Warga juga diminta memfungsikan infrastruktur irigasi dan sumber bendungan dan sumur air dan menyiapkan cadangan pangan, bersama stakeholder mengembangkan inovasi untuk mengurangi dampak El Nino.

"Masyarakat diimbau untuk banyak mengkonsumsi air putih, memakai baju berbahan ringan dan longgar, selalu menggunakan tabir surya minimal 30-50 SPF jika akan keluar rumah. Serta memakai alat pelindung topi atau payung jika akan keluar rumah,” kata dia.

Baca Juga: Urai Macet di Jalan Perancis, Pemkot Tangerang Bangun Looping

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya