Bocah Tertabrak Truk di Tangerang Demi Konten, Ini Kata KPAI

KPAI minta pemerinta masukan pedoman bermedsos ke sekolah

Kota Tangerang, IDN Times - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra menyatakan, fenomena anak menyetop truk demi konten di media sosial harus segera direspons cepat oleh pemerintah. Terbaru, seorang remaja meninggal dunia setelah menghadang truk. 

Jasra menyebut, pemerintah harus segera membuat regulasi terkait pedoman bersosial media bagi anak. Pedoman itu nantinya harus masuk ke dalam pembelajaran di sekolah.

"Perlu ada kebijakan turunan dari UU ITE dalam menyikapi hak tersebut. Agar dapat aman digunakan, masuk ke dalam sistem pendidikan baik di keluarga, sekolah dan lingkungan," kata Jasra dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (6/6/2022).

Baca Juga: Bocah di Tangerang Meninggal karena Adang Truk, Ini Deretan Faktanya!

1. Anak banyak meniru apa yang terjadi di medsos

Bocah Tertabrak Truk di Tangerang Demi Konten, Ini Kata KPAIIlustrasi bermain medsos (Unsplash.com/Plann)

Kata Jasra, saat ini belajar membuat konten sangat mudah ditemui di berbagai platform digital, namun anak anak adalah generasi peniru.

Seringkali anak terimajinasi begitu saja, spontan, merasa senang, melihat konten yang dianggap bagus, menantang, viral, tren, langsung membuat mereka ingin membuat juga.

"Padahal di balik yang mereka lihat tersebut, ada proses rekayasa digital, rekayasa situasi dan kondisi, sehingga seperti nampak alami. Padahal belum tentu seperti yang mereka bayangkan," kata Jasra.

2. Pemilik platform medsos juga harus bertanggung jawab

Bocah Tertabrak Truk di Tangerang Demi Konten, Ini Kata KPAImedium.com/@befoune

Jasra mengatakan, para pemilik platform sosial media juga mestinya bertanggung jawab dalam menjaga konten-konten yang berpotensi membahayakan anak-anak.

"Jangan sampai justru kejadian seperti di Tangerang ini menjadi tren yang membahayakan. Karena energi besar anak, seringkali mengalahkan risiko dan ancamannya," kata Jasra.

3. Banyak anak kini memiliki cita-cita sebagai konten kreator

Bocah Tertabrak Truk di Tangerang Demi Konten, Ini Kata KPAIIlustrasi siswa sekolah (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Jasra mengatakan, banyak anak kini memiliki cita-cita sebagai konten kreator dalam berbagai bidang. Namun kenyataannya, tak banyak sekolah yang menyediakan wadah untuk itu.

Terutama, kata dia, di sekolah yang yang didominasi anak dari kelompok ekonomi rendah.

"Sekolah-sekolah harus mulai berani membuka kelas atas dasar hobi atau nama aplikasi yang digunakan mereka. Misal saja menjadi kegiatan ekstrakurikuler namun dalam pengawasan sekolah," kata Jasra.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Sate Taichan di Tangerang Raya, Ada yang Digoreng!

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya