Cireng Jadi Frozen Food, UMKM di Tangsel Ini Raup Omzet Jutaan Sebulan

Digitalisasi menyumbang 60 persen omzet penjualan

Tangerang Selatan, IDN Times - Pandemik COVID-19 mengharuskan pelaku usaha beradaptasi terhadap perubahan gaya hidup masyarakat, terutama pola konsumsi dan cara pembeliannya. Hal tersebut juga jadi perhatian pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bernama Santi. 

Santi memproduksi snack tradisional, cireng atau aci digoreng. Usaha yang berlokasi di Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan itu juga memproduksi makanan lain. 

Berdiri dari tahun 2009 dan sempat mengalami masa emas, produksi cireng sempat drop di masa pandemik COVID-19, karena pembatasan aktivitas masyarakat.

Berinovasi dengan membuat olahan tepung sagu menjadi makanan beku atau frozen food dan merambah pasar melalui dunia digital, jadi upaya Santi kembali menggenjot penjualan kala wabah.

Baca Juga: UMKM Tangsel Ini Cuan Puluhan Juta Rupiah dari Frozen Food

1. Cireng jadi makanan beku lantaran pandemik

Cireng Jadi Frozen Food, UMKM di Tangsel Ini Raup Omzet Jutaan SebulanIDN Times/Muhamad Iqbal

Santi mengakui, usaha yang dia kelola tidak murni rintisannya, melainkan ia masuk pada manajemen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini pada 2020 di bawah bendera PT Meraki Cipta Rasa. 

Tahun itu, Santi memutuskan untuk berhenti bekerja dan bergabung dengan dua rekan yang sudah membuat olahan cireng ini dari 2009.

Ia masuk perusahaan ini kala usaha dua rekannya ini sedang tertatih dan hampir kolaps karena anjloknya penjualan di masa wabah. Pandemik memangkas penjualan usaha ini hingga 70 persen.

"Awalnya Meraki hanya memproduksi cireng. Setiap malam kami memproduksi 17.000 cireng, lalu paginya diambil oleh distributor untuk dijual ke sekolah-sekolah," jelasnya.

Begitu pandemik melanda, permintaan sedikit, berarti produksi pun dikurangi. "Kalau bikin sedikit kita engga nutup lah, akhirnya kita buat banyak karena engga bisa langsung terjual dari situlah kita frozen-in," kata Santi Hakim, Direktur PT Meraki Cipta Rasa, Sabtu (24/6/2023).

2. Olahan cireng bisa merambah luar negeri

Cireng Jadi Frozen Food, UMKM di Tangsel Ini Raup Omzet Jutaan SebulanDok. IDN Times/Meraki

Merasa mendapat angin segar melalui penjualan makanan beku, PT Meraki pun mulai bangkit kembali hingga akhirnya memutuskan untuk berinovasi untuk memproduksi makanan lainnya di antaranya sosis, abon ayam, somay, cilor, hingga aneka sambal.

"Hingga saat ini Meraki Cipta Rasa telah memproduksi 22 jenis makanan olahan yang dipoduksi secara bergantian setiap harinya, dengan omzet, rata-rata Rp30 Rp35 juta per bulan," kata Santi.

Dari 22 produk yang telah diedarkan itu masing-masing memiliki kelebihan, seperti produk sambal pucung, yang hanya diproduksi Meraki Cipta berupa ekstraksinya. 

“Untuk produk cireng paling laku adalah cireng putih, sedangkan produk unggulan kami adalah sosis karena dibuat tanpa pengawet, tanpa pewarna maupun MSG," jelasnya.

Sementara, produk yang sudah masuk pasar ekspor adalah produk abon ayam dan sambal. "Dan, yang tidak disangka adalah cireng yang juga sudah di ekspor ke Papua Newgini dan Timor Leste," kata Santi.

3. Digitalisasi sumbang 60 persen omzet penjualan

Cireng Jadi Frozen Food, UMKM di Tangsel Ini Raup Omzet Jutaan SebulanDok. IDN Times/Muhamad Iqbal

Santi mengatakan, penjualan secara digital melalui toko online dan fitur-fitur di media sosial jadi upaya yang efektif mendongkrak keuntungan.

"Jadi saat saya join, pendekatannya offline ke distributor akhirnya saya kita online, bikin marketplace saya bikinin Instagram kita mulai jualan seperti itu pakai WhatsApp bisnis mulai dari situ sih," kata dia.

Dari situ naik omzet terus tumbuh, meski memang diakui belum pesat, namun belakangan digitalisasi sempat menyumbang 60 persen dari total omzetnya. "Digitalisasi sempat 60 persen omzet," kata dia.

Baca Juga: Cerita Mak Dini asal Tangerang, Sulap Kain Perca Jadi Hiasan

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya