Di Tengah Kemarau, PDAM Lebak Pastikan Stok Air di Maja Aman

Koordinasi dan upaya teknis disiapkan untuk distribusi air

Lebak, IDN Times - Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Kabupaten Lebak memastikan layanan distribusi air ke pelanggan di wilayah Kecamatan Maja aman di kemarau yang tengah melanda.

Kepala PDAM Lebak Cabang Maja Andi Firmansyah mengatakan, layanan distribusi air di Maja yang bersumber dari Sungai Cidurian dipastikan aman terkendali meski ada penurunan debit air.

"Penurunan sih ada, tapi alhamdulillah masih maksimal yah. Saya setiap hari sama operator selalu mengecek kondisi muka air," kata Andi kepada IDN Times, Senin (14/8/2023).

Baca Juga: Kemarau! Warga di Lebak Kesulitan Air Bersih

1. Koordinasi dan upaya teknis siap dilakukan

Di Tengah Kemarau, PDAM Lebak Pastikan Stok Air di Maja AmanANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Andi mengungkapkan, pihaknya pun terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, utamanya pada urusan perairan di hulu sungai di Bogor, Jawa Barat. Selain itu, beberapa upaya teknis turut disiapkan guna mengantisipasi penurunan ekstrem debit air Sungai Cidurian.

"Ya kita berdoa saja semoga kemaraunya tidak terlalu berkepanjangan. Kita juga pakai pelampung dari balon itu yah jadi kita bisa upayakan naikin untuk air baku kalau kondisi sungai menurun," kata Andi.

2. Di kemarau, distribusi air dijamin aman hingga September

Di Tengah Kemarau, PDAM Lebak Pastikan Stok Air di Maja AmanIlustrasi pengerjaan jaringan air PDAM. (Instagram.com/pdamsuryasembada)

Andi mengatakan, dengan kemarau dan kondisi debit air yang terpantau dari hulu sungai, pihaknya menjamin distribusi air aman hingga September mendatang.

Kemarin sempat kontak PU pengairan, sempat terjadi hujan selama dua hari di Bogor (hulu sungai) yah jadi air nambah lagi debitnya. Mudah-mudahan sampai September aman dengan kondisi begini," kata dia.

3. Kemarau 2023 di Banten diprediksi paling kering

Di Tengah Kemarau, PDAM Lebak Pastikan Stok Air di Maja AmanIlustrasi kemarau. Tanah tambak mengering di Kecamatan Mangara Bombang, Takalar, Sulawesi Selatan, Senin (2/9/2019) (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Kemarau tahun ini diprediksi sangat kering karena ada fenomena cuaca El Nino dan anomali suhu muka laut di Samudera Hindia bagian barat dan timur. Bahkan, di beberapa wilayah Banten diprediksi akan mengalami kekeringan terparah dalam 30 tahun terakhir.

"Meskipun demikian, masyarakat diminta tidak panik menghadapi fenomena El Nino atau musim panas," kata Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II, Hartanto dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu, (31/5/2023).

Berdasarkan monitoring awal musim kemarau, kata Hartono, BMKG memprediksi kemarau sudah muncul pertengahan bulan Mei, khususnya di wilayah Provinsi Banten bagian utara.

"Daerah yang dimaksud yakni Kota Cilegon, Kabupaten Serang bagian utara, Kota Serang bagian utara, Kota Tangerang bagian selatan, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang bagian tenggara, Kabupaten Tangerang bagian utara, dan Kota Tangerang bagian utara,” jelas Hartanto.

Baca Juga: Dampak Fenomena El Nino, 949 Ha Sawah di Banten Kekeringan 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya