Dinkes Kabupaten Tangerang Siapkan Langkah Antisipasi Leptospirosis

10 warga tewas di Tangerang karena leptospirosis

Tangerang, IDN Times - Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang menyiapkan langkah-langkah pencegahan dan penekanan kasus leptospirosis di tengah masyarakat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Tangerang Sumihar Sihaloho mengatakan, salah satunya dengan melakukan surveilans.

"Melakukan surveilans sentinel kasus dengan melakukan pemasangan trap tikus di sekitar tempat tinggal pasien positif leptospirosis," ujar Sumihar, Senin (13/3/2023).

Baca Juga: 10 Orang di Kabupaten Tangerang Meninggal Akibat Leptospirosis

1. Dinkes akan bedah tikus yang ditangkap dan kemudian diteliti

Dinkes Kabupaten Tangerang Siapkan Langkah Antisipasi Leptospirosis ilustrasi tikus (unsplash.com/Joshua J. Cotten)

Lebih lanjut, pada tikus yang tertangkap nantinya akan dilakukan pembedahan untuk mengambil sampel tikus tersebut. Kemudian sampelnya akan dicek di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Kementerian Kesehatan dan Dinkes Provinsi Banten.

"Selanjutnya, melakukan skrining pada pasien atau orang yang bergejala dengan penggunaan rapid test," ujarnya.

2. Puluhan warga terjangkit

Dinkes Kabupaten Tangerang Siapkan Langkah Antisipasi Leptospirosis ilustrasi makanan yang terkontaminasi (pixabay.com/andreas N)

Kemudian, pihaknya akan bekerja sama lintas sektoral untuk menggiatkan dan mengedukasi masyarakat desa tempat tinggal pasien.

Untuk diketahui, dari total 49 kasus leptospirosis yang menyerang warga Kabupaten Tangerang sepanjang tahun 2022, 10 pasien di antaranya meninggal dunia.

Sedangkan, awal tahun 2023 baru ada satu kasus penderita leptospirosis dan tidak mengakibatkan kematian pasiennya.

3. Sepuluh orang tewas akibat leptospirosis di Tangerang

Dinkes Kabupaten Tangerang Siapkan Langkah Antisipasi Leptospirosis Ilustrasi seorang pasien (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Sebanyak 10 warga Kabupaten Tangerang dilaporkan meninggal dunia akibat terserang wabah leptospirosis. Mereka dilaporkan meninggal dunia terjadi antara periode Januari hingga Desember 2022.

“Dari jumlah 10 orang meninggal itu terdiri dari 49 kasus selama 2022,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Sumihar Sihaloho, Jumat (10/3/2023).

Leptospirosis disebabkan bakteri dari genus Leptospira. Salah satu faktor penularan penyakit ini adalah kencing tikus. 

Baca Juga: Pria di Tangerang Nyamar Jadi TNI Gadungan, Istri Tidak Tahu

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya