[FOTO] Jalur Kereta Jakarta-Rangkasbitung-Labuan, Dulu dan Kini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang, IDN Times - Jalur Duri-Tanah Abang-Rangkasbitung yang dibangun pada tahun 1890-an oleh Dinas Pekerjaan Umum Hindia Belanda. Secara resmi, jalur ini dioperasikan tahun 1899.
Jalur ini dibangun berdasar peraturan berjudul Berita Negara (Staatsblad) No. 180 tanggal 15 Juli 1896. Jalur ini berbarengan dengan pembangunan jalur Batavia Zuid - Duri dengan cabang ke Tangerang dan Rangkasbitung - Anyer Kidul.
Batavia Zuid kini menjadi museum di kawasan Kota Tua Jakarta. Sementara itu, Jalur Tanah Abang - Serpong yang kini menjadi green line kereta commuter ini dielektrifikasi pada tahun 1991 dan selesai pada 1992. Tahap elektrifikasi berlanjut sampai tahun 2013 berhenti di stasiun Rangkasbitung.
Sementara jalur kereta api Rangkasbitung-Labuan adalah jalur kereta api cabang antara Rangkasbitung-Merak. Jalur ini termasuk dalam Wilayah Aset I Jakarta. Lintas ini dibangun pada tahun 1908 oleh perusahaan api Hindia Belanda, Staatsspoorwegen.
Sayangnya, jalur ini kemudian ditutup sejak 1984, di era Orde Baru. Alasannya, jalur ini disebut kalah bersaing dengan moda transportasi massal lainnya.
Lintas kereta api sepanjang 56 km ini memiliki percabangan ke arah Bayah dari Stasiun Saketi. Jalur ini memiliki 18 stasiun perhentian.
Baca Juga: Cerita Youtuber Pengelana, Telusuri Jalur Kereta Mati di Banten
1. Stasiun Rawabuntu Serpong dahulu kecil, kini menjadi megah
2. Stasiun Rangkasbitung merupakan stasiun sibuk dan besar di Banten
3. Jalur Rangkasbitung-Labuan kini sedang tahap reaktivasi setelah puluhan tahun mati
Baca Juga: Melihat Kembali Jalur Kereta Rangkasbitung-Labuan yang Mati Suri