Harga Beras di Tangsel Terus Naik, Kenapa?

Tangerang Selatan, IDN Times - Harga beras di tingkat agen di wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) terpantau masih tinggi. Pedagang pun mengakui kenaikan kali ini merupakan yang tertinggi yang pernah terjadi.
Para pedagang terpaksa menjual beras dengan kualitas kurang bagus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Seperti yang terjadi pada tingkat agen beras di Jalan Ceger Raya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Senin (6/2/2023).
Baca Juga: Soal Impor Beras, Zulhas: Mentan Bilang Surplus Tapi Beras Bulog Habis
1. Harga beras premium naik signifikan
Berdasar informasi yang dihimpun, harga beras jenis premium dan medium naik signifikan. Kenaikan ini sudah terjadi secara bertahap dari akhir tahun lalu hingga memasuki bulan ke dua tahun ini.
Salah satu pemicu kenaikan harga beras itu, menurut agen beras, cuaca yang tidak menentu sehingga petani mengalami gagal panen. Selain itu, agen beras juga sulit mendapatkan stok beras di tingkat distributor.
2. Ini daftar harganya
Untuk jenis beras premium berisi 50 kilogram (kg) yang tadinya dijual Rp530 ribu kini menjadi Rp610 ribu, untuk harga 20 kg beras premium masih normal Rp300 ribu, namun dengan kualitas jelek, hal ini pun berlaku untuk beras premium ukuran 10 dan 5 kg.
Sedangkan untuk beras medium berisi 50 kg naik menjadi Rp550 ribu dari harga sebelumnya Rp480.000 dan harga untuk 20 kg beras medium naik Rp5 ribu.
Sementara untuk beras medium ukuran 10 dan 5 kg sudah tidak dijual karena kelangkaan stok dari gudang.
3. Pembeli keluhkan kenaikan harga beras ini
Pedagang mengungkap, pembeli mengeluhkan kenaikan harga dan kualitas beras yang dijual. Tidak hanya itu, beberapa jenis beras juga sudah mulai kosong.
"Ini kenaikan paling parah dari kenaikan sebelumnya, dari sebelum BBM naik harga terus naik, waktu BBM naik harusnya harganya turun karena sedang panen raya, nah tapi engga turun karena BBM naik," kata pedagang beras, bernama Ozi.
Dampak dari naiknya harga beras saat ini, penjualan beras pun menurun hingga 50 persen.
Pihak agen beras berharap, pemerintah daerah maupun pusat dapat berperan aktif memonitor perputaran harga beras untuk menjaga kestabilan, kualitas dan kuantitas beras di tingkat pasaran, sehingga harga beras dapat kembali normal.
Baca Juga: Harga Beras di Lamongan Naik, Meski Musim Panen