Hasil Autopsi: Mayat Dalam Toren Warga Tangsel Tewas Tenggelam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang Selatan, IDN Times - Hasil autopsi terhadap mayat Devi Karmawan alias Devoy, 27 tahun, menyatakan bahwa pria yang tewas ditemukan di dalam toren milik warga Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel) itu lantaran tenggelam.
“Ditemukan algae (atau) lumut, kan lumut. Kalau sampai begitu berarti (berhenti) bernafas dan air masuk,” kata Kapolsek Pondok Aren, Komisaris Bambang Askar Sodiq, Kamis (30/5/2024).
Baca Juga: Polisi: Jasad Dalam Toren Warga Tangsel Positif Narkoba
1. Korban masuk toren karena sembunyi saat akan ditangkap dalam kasus narkoba
Bambang menjelaskan, lumut tersebut masuk ke dalam pernapasan Devoy ketika bersembunyi dengan cara menyelam di dalam toren air berkapasitas 1.500 liter.
“Otomatis, orang ini masuk ke dalam air, dalam posisi hidup. Masih posisi bernapas,” kata Bambang.
2. Polisi pastikan tak ada tanda kekerasan di tubuh korban
Bambang pun membantah tudingan keluarga Devoy yang menyatakan ada luka memar di leher mayat. Asumsi itu sengaja disebarkan untuk menyamarkan fakta di lapangan.
“Dinyatakan tidak ditemukan tanda-tanda luka akibat dianiaya atau kekerasan. Ini perlu dicatat oleh rekan-rekan,” tegasnya.
3. Polisi duga Devoy masih dalam pengaruh narkoba saat masuk ke toren
Diketahui, Satreskrim Pondok Aren sebelumnya telah mengamankan Abdul Azis. Azis berperan sebagai kurir sabu.
Tersangka ini diperintahkan oleh warga Pondok Aren berinisial P untuk mengambil paket sabu sebanyak 50 gram di Cengkareng.
Bambang Askar menyebut, Devoy bersama Azis dan P beserta teman-temannya yang masuk dalam daftar pencarian orang mengemas sabu ke plastik klip untuk diedarkan secara eceran.
Kala mengemas narkoba tersebut, para tersangka yang juga Devoy diduga juga mengonsumsi barang haram tersebut.
Devoy disinyalir sengaja bersembunyi di dalam toren air untuk menghindari kejaran aparat kepolisian. “Kemungkinan yang bersangkutan ini masih ada reaksi sabu, halu atau ketakutan,” kata Bambang.
Baca Juga: Air Mayat Dalam Toren Sempat Digunakan Penghuni Rumah