Keluh Kesah Ojol di Tangsel Ketika Harga BBM Naik

Pendapatan ga naik, pengeluaran terus membengkak

Tangerang Selatan, IDN Times - Pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) di seluruh Stasiun Pengisisan Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina, pada Sabtu 3 September 2022.  Kenaikkan itu dirasa berdampak kepada seluruh sektor, termasuk ojek online yang bekerja setiap hari di jalanan.

Bensin merupakan sebuah kebutuhan vital bagi para ojek online (ojol). Kenaikan BBM yang mendadak beberapa waktu lalu, membuat para pengendara ojol di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku berpasrah serta sedih. Hal itu karena pendapatan yang tidak seberapa menjadi berkurang.

Seperti yang diungkapkan Bowo, seorang ojol yang sedang menunggu orderan di pinggiran mal Living World Alam Sutera, mengaku profesinya kini sangat berdampak akibat kenaikan BBM.

"Pasrah Bang, sedih juga, karena kita yang penghasilan tidak seberapa terpaksa menurunkan jarak nganter kita karena bensin yang naik," ujarnya, Senin (5/9/2022).

Baca Juga: BBM Naik, Pengusaha Kapal di Merak Tuntut Kenaikan Tarif  

1. Dengan nilai uang yang sama, kini Bowo hanya bisa mengisi separuh tangki

Keluh Kesah Ojol di Tangsel Ketika Harga BBM NaikPengemudi ojek daring memberikan cairan hand sanitizer kepada penumpang di kawasan Jl. Kendal, Jakarta, Senin (8/6/2020) (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Dia mengaku biasa mengisi Rp20 ribu jenis Pertalite. Kini, dia harus menaikkan pengeluarannya lebih dari itu untuk mengisi bahan bakar pada motornya. "Rp20 ribu biasanya sudah full (tangki), sekarang cuma setengahnya," ungkapnya.

Senada, seorang ojol lainnya, Rafi mengaku terpaksa mengurangi jumlah jarak pengantaran karena harga bensin yang naik. Dia yang mengisi bensin jenis Pertamax juga mengaku kini harus merogoh kocek hingga Rp40 ribu untuk tangki full. Sebelumnya, dia hanya perlu Rp30 ribu untuk mengisi penuh tangki sepeda motornya.

"Menurut saya dampaknya adalah penghasilan menurun, apalagi sekarang bahan pokok dan semuanya naik," jelasnya.

2. Ngetem berdiam diri jadi cara berhemat

Keluh Kesah Ojol di Tangsel Ketika Harga BBM NaikPetugas menyemprotkan cairan disinfektan ke helm penumpang ojek daring di kawasan Jl. Kendal, Jakarta, Senin (8/6/2020) (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Menurut Rafi, sekarang dia bersama kawan-kawan driver lainnya hanya bisa ngetem atau menunggu orderan dengan berdiam diri, karena tidak ingin membuang-buang bensin yang sedang mahal.

"Sebelumnya saya sering muter-muter, sekarang ngetem aja," paparnya.

"Kalau bisa sih naik BBM-nya jangan terlalu besar. Harapan buat pemerintah mikirin buat rakyat, jangan mikirin kelompoknya aja," tambahnya.

3. Dari Pertamax beralih ke Pertalite

Keluh Kesah Ojol di Tangsel Ketika Harga BBM NaikIlustrasi SPBU, Pertamax, Pertalite (IDN Times/Shemi)

Ojol lain, Achmad Dermawan juga mengaku kenaikan BBM sangat berdampak bagi penghasilannya, karena pengeluaran yang lebih banyak daripada biasanya.

"Biasanya kalo tangki kosong full 40 sampai 50 ribu, kalau sekarang ya udah pasti lebih bisa 70 ribu ke atas mungkin. Kalau tangki kosong ngisi Pertalite," tutupnya.

Baca Juga: Ratusan Mahasiswa di Serang Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya