Kemarau, Lokasi Krisis Air Bersih di Tangsel Terus Meluas

Kini sudah 7 kelurahan di 3 kecamatan

Tangerang Selatan, IDN Times - Jumlah wilayah kekeringan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali bertambah, dari 18 titik lokasi kini menjadi 23 titik. Akibatnya puluhan ribu kepala keluarga warga sekitar mengalami krisis air bersih.

"Per hari ini total menjadi tujuh kelurahan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangsel, M Faridzal Gumay, Juma (6/10/2023).

Baca Juga: Krisis Air Landa Warga, Pemkot Tangsel Siapkan 50 Tangki Air

1. Total, ada 1.550 KK yang terdampak krisis air ini

Kemarau, Lokasi Krisis Air Bersih di Tangsel Terus MeluasIlustrasi kekeringan (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Gumay mengatakan, awalnya ada 18 titik lokasi terdampak. Kini jumlahnya meningkat menjadi 23 titik. Dan diperkirakan akan kembali bertambah.

Gumay merinci, ke-23 titik ini antara lain tersebar di Kelurahan Keranggan, Muncul, Setu, dan Babakan di Kecamatan Setu. Kemudian di Kelurahan Ciater, dan Buaran di Kecamatan Serpong. Kelurahan Jurangmangu Barat di Kecamatan Pondok Aren.

"Total warga terdampak krisis air bersih sebanyak 1.550 kepala keluarga," kata Gumay.

2. Sebanyak 127.700 liter air sudah dikirim untuk bantu warga

Kemarau, Lokasi Krisis Air Bersih di Tangsel Terus MeluasIlustrasi penyaluran air bersih.ANTARA FOTO/Risky Andrianto

Pihaknya, lanjut Gumay, dibantu pihak pengembang swasta sudah mengirim pasokan air bersih sebanyak 127.700 liter.

Upaya distribusi air bersih kepada warga terdampak kekeringan itu mulai berlangsung dari 28 September hingga 4 Oktober 2023. "Wilayah di Kelurahan Keranggan paling banyak, sampe 76,1 persen," ungkap Gumay.

3. Ada El Nino, kemarau 2023 di Banten paling kering

Kemarau, Lokasi Krisis Air Bersih di Tangsel Terus MeluasIlustrasi kemarau. Tanah tambak mengering di Kecamatan Mangara Bombang, Takalar, Sulawesi Selatan, Senin (2/9/2019) (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Kemarau tahun ini sangat kering karena ada fenomena cuaca El Nino dan anomali suhu muka laut di Samudera Hindia bagian barat dan timur. Bahkan, di beberapa wilayah Banten diprediksi akan mengalami kekeringan terparah dalam 30 tahun terakhir.

"Meskipun demikian, masyarakat diminta tidak panik menghadapi fenomena El Nino atau musim panas," kata Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II, Hartanto dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu, (31/5/2023).

Baca Juga: DLH Lebak: Belum Ada Kerja Sama Pengiriman Sampah dari Tangsel 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya