Marak Tawuran di Tangerang, Kak Seto: Beri Anak-anak Ruang Ekspresi

Predikat Kota Layak Anak harus diterapkan dengan sungguhan

Tangerang, IDN Times - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto menilai, tawuran di kalangan pelajar bisa dicegah dengan pemberian ruang kebebasan berekspresi. Ruang ekspresi bisa jadi sarana penyaluran kreativitas pelajar pada masa pencarian jati diri.

Tak hanya itu, kata Seto, komunikasi pada ruang lingkup keluarga juga sangat penting sebagai bentuk hak dengar keinginan anak dalam keluarga tersebut.

“Sehingga anak merasa dekat dengan keluarga dan orangtua dapat mengawasi anaknya dengan mudah," kata Kak Seto dalam diskusi Ngobrol Pintar Isu di Tengah Masyarakat (Ngopi Item) yang diselenggarakan Pokja Wartawan Harian Tangerang Raya di Mal @alam sutera pada Jumat, (15/4/2022) malam.

Baca Juga: Cegah Tawuran, Wali Kota Tangsel Bakal Siapkan Ring Tinju Buat Pelajar

1. Kak Seto: bangsa besar harus hargai anak sebagai penerus masa depan

Marak Tawuran di Tangerang, Kak Seto: Beri Anak-anak Ruang EkspresiIlustrasi (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat harus menjalankan program Indonesia Layak Anak (IDOLA) yang kemudian dibuat dalam regulasi hingga ke tingkat kota, kabupaten, kemudian kecamatan, RW, RT hingga keluarga layak anak.

“Dulu Bung Karno pernah mengatakan, bangsa yang besar adalah bangsa yang mengharga sejarahnya. Tapi kita tambahkan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai anak-anak, karena anak adalah masa depan kita,” ungkap Seto.

2. Pemda harus wujudkan Kota Layak Anak yang sesungguhnya

Marak Tawuran di Tangerang, Kak Seto: Beri Anak-anak Ruang EkspresiArief R. Wismansyah (tengah) melihat kesiapan SMPN 27 Gebang Raya sebagai RIT khusus pasien COVID-19 gejala ringan (Antaranews)

Sementara itu di acara yang sama, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Komarudin mendorong pemerintah daerah untuk menjadikan wilayahnya berpredikat Kota Layak Anak dengan sebenar-benarnya. Kata Komarudin, pencegahan kejahatan jauh lebih baik ketimbang menangkapnya setelah terjadi.

“Tolok ukur kita bukan lagi berapa banyak yang kami amankan (anak-anak yang terlibat dalam tindakan kejahatan), tapi kita balik lagi seberapa mampu kita untuk mencegahnya,” ujarnya.

3. Medsos dan game online picu anak berbuat kejahatan

Marak Tawuran di Tangerang, Kak Seto: Beri Anak-anak Ruang EkspresiPUBG MOBILE (dok. KRAFTON/PUBG MOBILE)

Komarudin menuturkan, penanganan jangka pendek perlu dilakukan, mengingat fenomena kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak kerap terjadi dan modusnya semakin beragam.

Ia mencontohkan, mulai dari penggunaan media sosial (medsos) hingga game online yang menjadi pemicu kejahatan yang dilakukan anak pada dunia nyata.

“Perlu adanya peranan seluruh elemen masyarakat untuk membimbing pembentukan karakter anak-anak. Semua harus peduli dengan kondisi saat ini, jangan sampai anak-anak kita melakukan hal yang merugikan dirinya sendiri maupun bangsa dan negara. Dikhawatirkan negara kita tidak lagi memiliki genarasi yang cerdas,” jelasnya.

Baca Juga: Miliaran Uang Pajak Samsat Kelapa Dua Tangerang Diduga Digelapkan

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya