Mengenal Tradisi Keramas Massal di Sungai Cisadane

Tradisi dilakukan warga bantaran sungai jelang bulan Ramadan

Kota Tangerang, IDN Times - Kota Tangerang yang kaya akan budaya. Salah satu tradisi yang masih dipraktikkan adalah keramas massal di Sungai Cisadane.

Sesuai namanya, tradisi ini diwarnai dengan rombongan warga yang mencuci rambut dan tubuh masing-masing dengan air dari Sungai Cisadane. Tradisi ini sering dilakukan warga menjelang bulan suci Ramadan. 

Baca Juga: Ke Kota Tangerang, Kamu Wajib Coba Asinan Legendaris Cisadane

1. Sudah berlangsung dari tahun 1990

Mengenal Tradisi Keramas Massal di Sungai CisadaneDok. Pemkot Tangerang

Biasanya tradisi ini dilakukan ratusan warga Kampung Babakan, Kota Tangerang-- sebuah daerah yang berada di bantaran Sungai Cisadane.

Berdasarkan berbagai sumber, kegiatan tahunan yang menjadi disimbol pembersihan diri menyambut datangnya Ramadan telah dijalani masyarakat sejak sekitar tahun 1990.

Ritual yang juga disebut keramas merang ini diikuti oleh anak-anak, orang dewasa serta puluhan lansia yang berkumpul untuk mengikuti ritual bersih-bersih tersebut.

2. Warga menggunakan merang sebagai sampo

Mengenal Tradisi Keramas Massal di Sungai Cisadaneilustrasi petani menanam padi di area persawahan. (ANTARA FOTO/Arnas Padda)

Ritual ini berawal dari kebiasaan warga yang melakukan keramas dengan menggunakan merang, tangkai padi yang telah diolah sedemikian rupa menjadi sampo.

Zaman dahulu, merang biasa dipakai sebagai pembersih rambut. Saat itu, merang menjadi pengganti sampo dan sabun. Mandi merang juga merupakan ciri tradisi masyarakat adat Betawi.

Sebelum dipakai untuk membersihkan rambut, batang tanaman padi itu dibakar dan direndam lebih dahulu. Selanjutnya, dioleskan ke seluruh tubuh lalu dibilas dengan air. 

3. Ini menjadi tradisi khas di Kota Tangerang

Mengenal Tradisi Keramas Massal di Sungai CisadaneDok. Pemkot Tangerang

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang, Rizal Ridholloh mengatakan, bahwa tradisi keramas massal ini menjadi salah satu tradisi khas yang ada di Kota Tangerang.

Dengan demikian, Pemkot Tangerang akan mengajukan proposal agar tradisi Keramas Massal di Sungai Cisadane menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).

"Tradisi ini perlu dilestarikan karena menjadi ciri khas dan belum tentu ada di wilayah lain. Ini sudah menjadi tradisi turun temurun oleh masyarakat Kota Tangerang. Baik dari anak-anak hingga orang dewasa sampai saat ini masih menjalankan tradisi ini," ungkapnya.

Baca Juga: 2 Tradisi Tangerang Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya