Merebak! 14 Warga Kota Tangerang Suspek Chikungunya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Tangerang, IDN Times - Sebanyak 14 warga Kota Tangerang suspek chikungunya. Hal itu berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh petugas di lapangan oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni mengatakan, pihaknya menemukan kasus yang mengarah pada gejala klinis chikungunya, seperti badan kaku linu, demam, pusing, mual, dan timbul bercak dan bintik merah di tangan kaki.
"Hasil pemeriksaan darah rutin dari beberapa pasien yang dirawat dalam batas normal. Rata-rata yang dirawat karena lemas dan ada gejala muntah," kata Dini dalam keterangan tertulis, Senin (25/7/2022).
Baca Juga: Nilai Ekspor Kota Tangerang Capai $1,9 Miliar
1. Para pasien yang suspek chikungunya mulai membaik
Kata Dini, dari 14 yang suspek chikungunya rata-rata sudah mendapatkan penanganan medis dan sudah membaik bahkan sembuh.
Petugas puskesmas, kata Dini, juga menggiatkan kembali Jumantik atau Juru Pemantau Jentik dan melakukan penyuluhan terkait pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui 3M plus, yaitu menguras, menutup dan mendaur ulang barang-barang yang dapat dijadikan tempat perindukan nyamuk. Plus, imbuhnya, menghindari gigitan nyamuk dengan menjaga kebersihan lingkungan.
"Setelah kami menerima laporan warga, pada tanggal 21 Juli kemarin, petugas puskesmas langsung mengunjungi langsung rumah warga yang terindikasi chikungunya," kata dia.
2. Chikungunya bisa sembuh sendiri
Dini mengatakan, pihaknya langsung menindaklanjuti dengan menyelidiki epidemiologi dan juga PSN.
Dini menegaskan, chikungunya merupakan penyakit Self Limiting Disease atau dapat sembuh sendiri dalam kurun waktu 1-2 minggu gejala hilang dan cenderung tidak parah.
Maka yang diutamakan adalah pencegahannya agar tidak berkembang dan menular lebih banyak lagi dengan cara memberantas perindukan nyamuk sebagai pembawa virus tersebut.
"Penyakit chikungunya disebabkan virus chikungunya yg dibawa oleh nyamuk Dengue atau nyamuk albopictus yg terinfeksi. Oleh karenanya ditekankan untuk melakukan PSN 3 M plus dan menghindari gigitan nyamuk serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan," tuturnya.
3. Bubuk abate disebarkan
Selain melakukan penyuluhan, pihak Dinkes juga memeriksa kesehatan warga dan juga membagikan bubuk abate untuk memberantas jentik nyamuk.
"Dinas kesehatan pun telah mengeluarkan SE terkait kewaspadaan berkembangnya penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan," kata dia.
Baca Juga: Kejanggalan Bansos Anak Yatim Kota Tangerang yang Jadi Catatan BPK