Napak Tilas Perjuangan Pahlawan di Museum Juang Taruna Tangerang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Tangerang, IDN Times - Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Pahlawan. Salah satunya napak tilas perjuangan pahlawan lewat Museum Juang Taruna, yang terletak di Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
Di dalam gedung berwarna putih ini tersaji cerita sejarah mengenai peristiwa pertempuran Lengkong, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel). Peristiwa yang menewaskan sejumlah perwira dan taruna diantaranya Mayor Daan Mogot dan dua paman dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Terdapat 56 foto taruna saat melakukan pendidikan di Akademi Militer Tangerang dan sederet relief pertempuran di Desa Lengkong. Catatan tentang sejarah pertempuran Lengkong pun terdapat di Museum Juang Taruna ini. Sehingga, atmosfer perjuangan dan sejarah para pahlawan di masa itu pun dapat dirasakan.
1. Pertempuran Lengkong dan tewasnya Daan Mogot
Kepala Disbudpar Kota Tangerang Rizal Ridolloh menceritakan, peristiwa pertempuran di Desa Lengkong Serpong, Tangerang Selatan terjadi pada 25 Januari 1946 saat para taruna dipimpin para perwira muda diperintahkan melucuti senjata pasukan Jepang di kebun karet--yang kini sudah menjadi kawasan elite BSD.
"Kejadian peristiwa ini berawal saat Mayor Daan Mogot yang memimpin Taruna Akademi Militer Tangerang bersama para Taruna mendatangi markas Jepang di Desa Lengkong dalam rangka pelucutan senjata," ungkap Rizal, Kamis (10/11/2022).
Lanjutnya, di situlah terjadi pertempuran berdarah dan para tentara Jepang kembali merebut senjata yang telah diserahkan. Sebanyak 33 taruna dan tiga perwira pun gugur dalam kejadian itu, termasuk Daan Mogot, Letnan Soebianto, dan Letnan Soetopo.
2. Museum itu didekasikan untuk mengenang pahlawan yang gugur dalam peristiwa tersebut
Untuk mengenangnya, Museum Juang Taruna atau Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna di Jalan Daan Mogot Mota Tangerang dan Monumen Lengkong di Serpong dibuat. Museum ini sendiri berdiri di kawasan bekas akademi militer Tangerang.
"Harapannya, museum ini bisa menjadi lokasi edukasi untuk masyarakat khsususnya para pelajar. Untuk merasakan semangat para taruna dalam melakukan perjuangan dan dapat diimplementasikan di era saat ini, dengan kemampuan dan bakatnya masing-masing," kata Rizal.
Baca Juga: Potret Prabowo Ziarahi Makam Pejuang Pertempuran Lengkong
3. Museum terbuka untuk umum
Kata Rizal, Museum Juang Taruna atau TMP Taruna dibuka untuk umum. Menerima kunjungan dari mana pun, tak sedikit menjadi agenda kunjungan sekolah-sekolah. "Jadi, siapa pun yang mau belajar dan melihat langsung pejuang Tangerang TMP Taruna terbuka untuk umum dan gratis," jelasnya.
Baca Juga: Rumah Lengkong dan Bercak Darah Serdadu di Serpong Tangsel