Pemukiman Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem di Lebak Masih Tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lebak, IDN Times - Kawasan permukiman kumuh dan jumlah keluarga yang masuk dalam kategori miskin ekstrem di Kabupaten Lebak, diakui Penjabat (Pj) Bupati Lebak, Iwan Kurniawan, masih tinggi.
“Memang kondisi riil kawasan kumuh dan kemiskinan di Lebak masih tinggi,” kata Pj Bupati Lebak, Iwan Kurniawan, kepada wartawan Kamis (1/7/2024).
Baca Juga: Protes Aktivitas Tambang, Warga Lebak Gelar Unjuk Rasa
1. Masalah ini jadi PR Pemkab Lebak
Iwan mengatakan, dua persoalan tersebut masih menjadi beberapa di antara pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Kabupaten Lebak yang ingin segera dituntaskan.
“Penyelesaian kawasan kumuh dan kemiskinan ekstrem harus dengan pembangunan jangka panjang terkait dengan sarana dan prasarana pertumbuhan ekonomi. Itu yang harus dilakukan,” kata dia.
2. Menaikkan PAD jadi salah satu upaya yang pemerintah daerah
Iwan mengatakan, penanganan dua persoalan ini terletak pada bagaimana strategi yang dilakukan ke depan oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan perekonomian masyarakat.
“Nanti hasilnya akan merambah ke semua kawasan kumuh maupun kemiskinan,” katanya.
3. Berdasar data, segini luas kawasan kumuh di Lebak
Untuk diketahui, berdasarkan hasil pemutakhiran data kumuh yang dilakuan dan diverifikasi oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah Banten, kawasan permukiman kumuh di Lebak mencapai 2.539,01 hektare (ha) yang tersebar di 128 desa dan 5 kelurahan.
Luasan kawasan kumuh di Lebak pada tahun ini bertambah, karena pada tahun 2023 luasnya 2.513,47 ha.
Baca Juga: Peras Pengusaha, Eks Kades di Lebak dan Suami Divonis 4 Tahun Bui