Profil Cawagub Jakarta Rano Karno, Pernah Jadi Gubernur Banten

Nama Rano pernah disebut terima duit korupsi di Banten

Tangerang, IDN Times - Bakal Calon Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno sangat familiar dengan kancah perpolitikan di Banten. Sebelumnya, Rano sempat menempati jabatan politik dari wakil rakyat tingkat pusat, wakil bupati, wakil gubernur hingga gubernur di Banten.

Tak cuma tenar di industri seni peran, Rano Karno memang sempat menduduki posisi-posisi pimpinan daerah, khususnya di Banten. 

Di sisi lain, nama Rano Karno juga sempat mencuat lantaran disebut-sebut dalam persidangan kasus korupsi di Banten. Berikut profil singkat Rano Karno yang dihimpun IDN Times Banten.

1. Rano terkenal jadi bintang utama di serian Si Doel Anak Betawi

Profil Cawagub Jakarta Rano Karno, Pernah Jadi Gubernur Bantenpotret official poster film Si Doel The Movie. (instagram.com/sidoelthemoviegallery)

Rano merupakan pria kelahiran Jakarta, 8 Oktober 1960, namanya populer sebagai aktor film hingga serial drama keluarga khas Betawi berjudul Si Doel Anak Betawi.

Rano Karno mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIP AN) Jakarta. Sebelumnya, ia bersekolah di SD Strada Van Lith Jakarta, SMP Strada Van Lith Jakarta, dan SMA Negeri VI Jakarta.

2. Rano pernah jadi Gubernur Banten

Profil Cawagub Jakarta Rano Karno, Pernah Jadi Gubernur BantenPramono Anung dan Rano Karno selesai menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2024) pada pukul 18.00 WIB.

Pemeran utama dalam serial Si Doel Anak Betawi ini memulai karier politiknya pada tahun sebagai anggota MPR RI hingga tahun 2002 sebagai perwakilan artis.

Kemudian Rano juga sempat menjadi Duta Khusus Unicef pada tahun 2002, Wakil Bupati Tangerang tahun 2008-2013, Wakil Gubernur Banten tahun 2012-2015, Gubernur Banten 2015-2017, dan anggota DPR pada 2019 hingga sekarang.

Rano naik menjadi Gubernur Banten pada tahun 2015 menggantikan Ratu Atut Chosiyah yang terjerat kasus korupsi, yakni menyuap Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) kala itu, Akil Mochtar.

Baca Juga: Ratu Atut Chosiyah: Dinasti Politik Hingga Terjerat Bui dan Korupsi

3. Namanya terseret kasus korupsi di Banten

Baca Juga: Nama-nama Dinasti Ratu Atut di Banten

Setelah Rano lengser dari jabatan sebagai gubernur di tanah jawara, namanya terseret dan disebut menerima duit haram hasil korupsi di Banten.

Dalam sebuah persidangan terdakwa kasus korupsi APBD Banten pada Kamis, 20 Februari 2020, mantan anak buah Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan bernama Ferdy Prawiradireja mengaku diperintahkan Wawan menyerahkan uang Rp1,5 miliar kepada Rano Karno yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Banten. Wawan merupakan adik Ratu Atut Chosiyah. 

"Waktu itu sempat Pak Wawan menyuruh saya buat kirim uang ke Rano. Cuma saya lupa kejadiannya tahun berapa, saya kasih sendiri langsung ke ajudannya Pak Rano, sopir atau ajudan, saya lupa. Jadi janjian saja kasih uangnya sama dia, cash Rp1,5 miliar," kata Ferdy di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, seperti dikutip dari ANTARA.

Ferdy menyampaikan hal tersebut saat bersaksi untuk Wawan yang didakwa melakukan dugaan tindak pidana korupsi pengadaan alat kedokteran RS Rujukan Banten pada APBD Tahun Anggaran (TA) 2012 dan APBD-Perubahan 2012 dan pengadaan alat kesehatan kedokteran umum Puskesmas Kota Tangerang Selatan TA 2012 sehingga menguntungkan dirinya sebesar Rp58,02 miliar serta tindak pidana pencucian uang hingga Rp581 miliar.

Dalam dakwaan Wawan disebutkan Rano Karno selaku mantan Wakil Gubernur Banten mendapat Rp700 juta. Rano adalah wakil dari Ratu Atut Chosiyah, Gubernur Banten yang merupakan kakak kandung Wawan.

"Diserahkan di Hotel Ratu, itu hotelnya di Serang," tambah Ferdy.

Menurut Ferdy, uang diberikan dalam bentuk mata uang rupiah. "Uang dalam 1 kantong saja. Kantong apa namanya, yang ada di toko buku, kantong kertas gitu. Itu tahun 2012 atau 2013 ya, saya lupa," ungkap Ferdy.

Baca Juga: Anak Buah Wawan Mengaku Diperintah Berikan Rp1,5 Miliar ke Rano Karno

4. Rano sempat membantah tuduhan itu di depan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Profil Cawagub Jakarta Rano Karno, Pernah Jadi Gubernur BantenANTARA FOTO/Reno Esnir

Dalam sidang Wawan itu, Rano Karno disebut menerima aliran uang sebanyak Rp7,5 miliar dari tersangka kasus korupsi alat kesehatan di Tangerang Selatan dan Banten serta Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Wawan.

Meski begitu Rano mengaku tahu bahwa ada aliran dana untuk membiayai kampanye Pemilihan Gubernur Banten 2011 yang pada saat itu Rano dipinang oleh Ratu Atut Chosiyah, kakak kandung Wawan sebagai wakil gubernur mendampingi Atut.

Dalam sidang tanggal 24 Februari 2020 di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rano hadir memberikan klarifikasinya kepada Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya, uang yang bersumber dari Wawan sebesar Rp7,5 miliar, itu untuk kepentingan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten. Uang itu digunakan keperluan kaos dan atribut kampanye.

"Saya ndak tahu berapa laporannya, cuma yang saya tahu Rp7,5 miliar, Pak. Itu ada dalam bentuk kaos, atribut. Saya tahu itu sumbernya dari Pak Wawan, tapi saya nggak pernah minta ke Pak Wawan," jelas Rano.

Selain itu, jaksa mencecar Rano soal penerimaan uang Rp1,5 miliar dari anak buah Wawan eks pegawai PT Bali Pasific Pragama (BPP) Ferdy Prawiradireja. Namun lagi-lagi, Rano membantah menerima uang itu. "Ada saudara terima uang Rp1,5 miliar di Hotel Ratu Serang?" ujar jaksa.

"Tak pernah, Pak, tak ada," tutur Rano.

"Ada saudara terima uang selama menjabat sebagai wagub?" tanya jaksa kepada Rano.

"Kalau gaji tentu saya terima, perjalanan dinas segala macam," kata Rano.

"Itu kan hak saudara, ada nggak saudara terima uang bersumber dari Pak Wawan?" timpal jaksa ke Rano.

"Tidak, Pak, tahu ada sumber dari Pak Wawan itu saat musim kampanye, beliau bilang kita harus kuasai Tangerang Raya. Itu untuk kepentingan pilkada di tahun 2011," kata Rano. 

Yayah Rodiyah, saksi lain yang hadir dalam persidangan itu menceritakan proses penyerahan uang Rp7,5 miliar. Kala itu, dia didampingi oleh almarhum Gus Suyadi alias Agus Uban, tim sukses Ratu Atut dan Rano Karno di Pilgub dan Herdian Koosnadi, orang kepercayaan Wawan yang juga pengusaha.

Mereka bertiga jalan mengendarai mobil yang saling berbeda. Yayah mengaku hanya diminta membuntuti dan baru mengetahui jika lokasi pertemuan di rumah Rano Karno.

"Uang saya kasih ke Agus Uban. Terus disampaikan lagi ke beliau," ujar Yayah yang duduk bersebelahan dengan Rano Karno.

Baca Juga: Dicecar Jaksa Soal Duit Rp7,5 Miliar, Ini Jawaban Rano Karno

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya