Puncak Musim Hujan di Kota Tangerang Terjadi di Februari 2022

Sampai akhir Oktober ini, hujan deras masih terus terjadi

Kota Tangerang, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) Kota Tangerang, memperkirakan puncak musim hujan di kota ini terjadi pada Februari 2022 mendatang.

Hal itu berdasarkan pengamatan yang dilakukan BMKG di Provinsi Banten dan DKI Jakarta.

Baca Juga: Normalisasi Aliran 8 Sungai Kota Tangerang untuk Antisipasi Banjir

1. Musim hujan di Banten dan Jakarta ada 3 kategori

Puncak Musim Hujan di Kota Tangerang Terjadi di Februari 2022Ilustrasi Suasana Hujan (IDN Times/Reza Iqbal Ghifari)

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Klas I Tangerang, Urip Setiyono menjelaskan bahwa perkiraan puncak musim hujan di Provinsi Banten dan DKI Jakarta dibedakan menjadi tiga kategori.

"Kategori hijau puncak musim hujan terjadi pada Desember 2020 di sebagian kecil Kabupaten Lebak bagian tenggara, zona biru tua terjadi pada Januari 2021 untuk Kabupaten Pandeglang, sebagian besar Kabupaten Lebak dan Jakarta Utara," jelasnya, Selasa (26/10/2021).

Lalu, lanjutnya, untuk kategori zona biru muda terjadi pada Februari 2021, itu untuk Kabupaten Lebak bagian selatan, Kota Cilegon, Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat.

2. Sampai akhir bulan, potensi hujan lebat masih terjadi

Puncak Musim Hujan di Kota Tangerang Terjadi di Februari 2022Ilustrasi hujan (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Secara umum, lanjut Urip, kota dan kabupaten tersebut berpotensi hujan sedang hingga hujan lebat. Potensi tersebut juga disertai kilat, petir, dan angin kencang periode 25 hingga 30 Oktober 2021.

"Banten khususnya Kota Tangerang akan diprediksi mengalami itu," ujarnya.

Menurut Urip, perkiraan cuaca tersebut juga didasari dari pengamatan BMKG terhadap bibit siklon tropis 98W yang tumbuh di Samudra Pasifik Barat, dan bibit siklon tropis 99W yang tumbuh di laut China Selatan.

Kata Urip, yang dimaksud bibit siklon tropis 98W dan 99W adalah cuaca yang berpotensi menjadi siklon atau wilayah atmosfer bertekanan rendah yang bercirikan pusaran angin yang berputar berlawanan dengan arah jarum jam.

Kedua siklon tersebut berpotensi menjadi siklon dan bilamana sudah menjadi siklon akan diberi nama Otoritas Warning Center, seperti siklon seroja.

"BMKG telah memberika peringatan dini siklon tropis dari dua bibit siklon terdeteksi, bibit siklon 98W dan 99W bergerak ke arah Utara-Barat Laut menjauhi wilayah Indonesia dan diprakirakan intensitas keduanya meningkat dalam 24 jam ke depan," katanya.

3. Bibit siklon membuat potensi hujan ekstrem

Puncak Musim Hujan di Kota Tangerang Terjadi di Februari 2022BMKG Deteksi dua bibit siklon (BMKG)

Urip menambahkan bibit siklon 98W dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia. Selain dampak tidak langsung dari kedua bibit siklon tersebut, cuaca di beberapa wilayah Indonesia juga dipengaruhi fenomena oleh Gelombang Rossby dan gelombang Kelvin yang terpantau aktif di beberapa wilayah Indonesia.

Dan adanya pertemuan serta perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang dapat meningkatkan konvektifitas di atmosfer dan potensi pertumbuhan awan hujan. Secara umum, potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir serta angin kencang untuk periode 25 dan 30 Oktober 2021 masih dapat terjadi di wilayah Banten.

"Ada 30 provinsi yang terdampak, salah satunya Provinsi Banten yang berarti Kota Tangerang juga terdampak," kata dia. 

Baca Juga: Gelontorkan Ratusan Miliar, Pemkot Tangerang Percepat Kendali Banjir

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya